Monday, August 31, 2009

Pengumuman Usm Stan 2009


Download Hasil Lengkap USM STAN 2009/2010 di Stop Dreaming Start Action


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
Jalan Purnawarman Nomor 99
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110
Telepon : 7394666, 7244873
Faksimili : 7244912
Website : www.bppk.depkeu.go.id
PENGUMUMAN
Nomor: PENG-007/PP/2009
TENTANG
PENERIMAAN MAHASISWA BARU SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
PROGRAM DIPLOMA III DAN I KEUANGAN
TAHUN AKADEMIK 2009/2010

Departemen Keuangan Republik Indonesia menerima putra dan putri Warga Negara Indonesia untuk mengikuti pendidikan pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dengan spesialisasi sebagai berikut:
  1. Program Diploma I Keuangan Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai
  2. Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai
  3. Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Anggaran/Kebendaharaan Negara
  4. Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Pajak
  5. Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Pengurusan Piutang dan Lelang Negara
  6. Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Pajak Bumi dan Bangunan
  7. Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Akuntansi

A. LOKASI UJIAN SARINGAN MASUK (USM)
USM akan diselenggarakan di lokasi-lokasi berikut:

  1. Jakarta
  2. Yogyakarta
  3. Balikpapan
  4. Banda Aceh
  5. Surabaya
  6. Makassar
  7. Medan
  8. Malang
  9. Palu
  10. Padang
  11. Denpasar
  12. Manado
  13. Pekanbaru
  14. Mataram
  15. Ambon
  16. Palembang
  17. Kupang
  18. Sorong
  19. Cimahi
  20. Pontianak
  21. Jayapura
  22. Semarang
  23. Banjarmasin

Alamat tempat ujian di masing-masing lokasi akan diberitahukan setelah berkas pendaftaran diserahkan dan diverifikasi oleh panitia di lokasi pendaftaran yang dipilih oleh calon peserta ujian.

B. SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN

  1. Berijazah Sekolah Menengah Umum (SMU)/Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) semua Bidang Keahlian, atau yang sederajat tahun 2007, 2008, atau 2009.
  2. Nilai rata-rata “Ujian Tertulis [gabungan antara Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS)” pada Ijazah (untuk lulusan tahun 2007 dan 2008), pada Ijazah/Ijazah Sementara/Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU)/Surat Tanda Lulus (STL) (untuk lulusan tahun 2009) tidak kurang dari 7,00 (tujuh koma nol nol) dan nilai tersebut bukan hasil pembulatan.
  3. Umur berdasarkan tanggal lahir yang tercantum dalam Ijazah/Ijazah Sementara/STL/SKHU tidak lebih dari 21 tahun pada tanggal 1 September 2009 (dalam pengertian bahwa yang lahir sebelum tanggal 1 September 1988 tidak diperkenankan mendaftar).
  4. Tidak cacat badan dan tidak mengalami ketergantungan terhadap narkotika/sejenisnya.
  5. Belum menikah dan bersedia untuk tidak menikah selama mengikuti pendidikan.
  6. Khusus untuk Program Diploma Keuangan Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai, ditambahkan persyaratan sebagai berikut:
  7. a. Berjenis kelamin laki-laki;
    b. Tinggi badan minimal 165 cm;
    c. Tidak buta warna;
    d. Bagi mereka yang dinyatakan lulus ujian tertulis, harus mengikuti dan lulus tes kesehatan dan kebugaran yang tempat pelaksanaannya akan diumumkan lebih lanjut.

  8. Menyetor biaya ujian saringan masuk sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) ke rekening “Bendahara Administrasi Keuangan BLU STAN” di Bank Mandiri Kantor Cabang Jakarta Bintaro Jaya Nomor Rekening 128-00-0554888-5, dengan ketentuan sebagai berikut:
    a. Setoran dapat dilakukan dari semua bank dengan formulir setoran atau formulir transfer atau sejenisnya yang disahkan/divalidasi petugas bank (tidak melalui ATM, Phone Banking, Internet Banking, dll).
    b. Periode penyetoran adalah tanggal 8 Juni 2009 sampai dengan 29 Juni 2009.
    c. Uang yang telah disetor tidak dapat diminta kembali dengan alasan apa pun.
    d. Biaya yang ditimbulkan akibat penyetoran uang pendaftaran menjadi tanggungan pendaftar.
    e. Panitia tidak menerima bukti setor kolektif.
    f. Bukti setor harus atas nama calon peserta ujian.
  9. C. TATA CARA PENDAFTARAN

    1. Pendaftaran dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2009 sampai dengan tanggal 17 Juli 2009 sebagai berikut:
      a. Tanggal 10 Juni – 29 Juni 2009 pendaftaran secara elektronik (e-registrasi) melalui situs www.usm.stan.ac.id;
      b. Tanggal 1 Juli – 17 Juli penyerahan berkas pendaftaran, verifikasi, dan penerbitan Bukti Peserta Ujian (BPU).
      Panduan pendaftaran secara on-line dapat dilihat pada www.usm.stan.ac.id.
    2. Berkas-berkas pendaftaran yang wajib diserahkan terdiri atas:
      a. Formulir e-registrasi yang telah terisi lengkap (formulir ini diperoleh dengan mendownload/mencetaknya setelah diisi lengkap).
      b. Asli bukti penyetoran uang ujian saringan masuk dari bank yang dimaksud pada syarat-syarat pendaftaran (lihat huruf B nomor 7) beserta fotokopinya rangkap 2.
      c. 1 (satu) lembar fotokopi Ijazah/Ijazah Sementara/STL/SKHU yang telah dilegalisasi oleh Kepala Sekolah/pejabat yang berwenang.
      d. 1 (satu) lembar kartu identitas diri (KTP/SIM)/akta kelahiran/surat kenal lahir.
      e. Pasfoto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 sebanyak 3 (tiga) lembar.
    3. Pilihan Program dan Spesialisasi:
      a. Calon peserta ujian harus menentukan pilihan Program dan Spesialisasi berdasarkan urutan prioritas, maksimal sebanyak 4 (empat) pilihan.
      b. Penentuan spesialisasi bagi calon peserta yang lulus didasarkan pada pilihan peserta seperti di atas. Dalam hal program dan spesialisasi yang dipilih sudah penuh, Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru STAN dapat mengalokasikan peserta yang lulus selebihnya ke program dan spesialisasi yang masih memerlukan.
    4. Pendaftar wajib menyerahkan sendiri berkas pendaftaran di lokasi sesuai dengan lokasi ujian yang ditetapkan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru STAN, pada tanggal yang telah diberikan ketika melakukan pendaftaran secara elektronik (e-registrasi). Penyerahan berkas pendaftaran hanya akan dilayani pada tanggal yang telah
      dijadwalkan. Alamat lokasi penyerahan berkas pendaftaran adalah sebagai berikut:

    ALAMAT PENYERAHAN DAN VERIFIKASI BERKAS PENDAFTARAN

    1. Jakarta
      a.Kampus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jl. Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya, Tangerang.
      b. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Jl. Purnawarman 99 kebayoran Baru, Jakarta Selatan
    2. Banda Aceh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Banda Aceh Jl. T. Muhammad Daud Beureuh 20 Banda Aceh
    3. Medan Balai Diklat Keuangan (BDK) I Medan Gedung Keuangan Negara (GKN) Lt. V, Jl. Diponegoro 30A Medan
    4. Padang Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Padang Jl. Samudera 16 E, F, G Padang
    5. Pekanbaru Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Riau dan Kepulauan Riau Jl. Jend. Sudirman 2-4 Pekanbaru
    6. Palembang Balai Diklat Keuangan (BDK) II Palembang Jl. Suka Bangun II Kec. Sukarame, Palembang
    7. Cimahi Balai Diklat Keuangan (BDK) VII Cimahi Jl. Gado Bangkong No. 111 Cimahi
    8. Semarang Kanwil XIII Ditjen Perbendaharaan (DJPB) Semarang Gedung Keuangan Negara (GKN) Jl. Pemuda 2 Semarang
    9. Yogyakarta Balai Diklat Keuangan (BDK) III Yogyakarta
      Jl. Solo Km. 11, Kalasan, Sleman, Yogyakarta
    10. Surabaya Kanwil XV Ditjen Perbendaharaan (DJPB) Surabaya Gedung Keuangan Negara (GKN) Jl. Indrapura 5 Surabaya
    11. Malang Balai Diklat Keuangan (BDK) IV Malang Jl. Jend. A. Yani Utara No. 200 Malang
    12. Denpasar Kanwil XX Ditjen Perbendaharaan (DJPB) Denpasar
      Jl. Dr. Kusumaatmadja Niti Mandala Denpasar
    13. Mataram Kanwil XXI Ditjen Perbendaharaan (DJPB) Mataram
      a. Jl. Majapahit 10 Mataram
      b. 14 Kupang KPPBC Kupang
      c. Jl. Praja 2 Tenau, Kupang
    14. Pontianak Kanwil Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Barat Jl. Pak Kasih 3 Pontianak
    15. Banjarmasin Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Kalsel dan Kalteng Jl. A. Yani km 6,7 Banjarmasin
    16. Balikpapan Balai Diklat Keuangan (BDK) V Balikpapan Gedung Keuangan Negara (GKN) Jl. Jend. A. Yani 68 Balikpapan
    17. Makassar Balai Diklat Keuangan (BDK) VI Makassar Jl. Jend. A. Yani No. 1 Lt. 2 Makassar
    18. Palu Kanwil XXIV Ditjen Perbendaharaan (DJPB) Palu Jl. Tanjung Dako 11 Palu
    19. Manado Balai Diklat Keuangan (BDK) VIII Manado Jl. Mapanget Km. 0,5 Paniki, Manado
    20. Ambon Kanwil Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) Maluku, Papua, Papua Barat Jl. Benteng Kapahaha Ambon
    21. Sorong Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Sorong Jl. Jend. Sudirman 26 Sorong
    22. Jayapura Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Papua dan Maluku Jl. Raya Abepura Kotaraja Jayapura
  10. 5. Setelah berkas pendaftaran dianggap lengkap dan benar, pendaftar akan memperoleh Bukti Peserta Ujian (BPU).
  11. D. PELAKSANAAN UJIAN

    1. Materi ujian meliputi Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Bahasa Inggris
    2. Ujian dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 26 Juli 2009 secara serentak di seluruh lokasi ujian mulai jam 08.30 WIB / 09.30 WITA / 10.30 WIT.
    3. Pada saat ujian peserta harus membawa BPU dan kartu identitas diri asli (sesuai yang diserahkan pada saat penyerahan berkas pendaftaran). Peserta ujian yang tidak membawa BPU tidak diperbolehkan mengikuti ujian dengan alasan apa pun dan dianggap mengundurkan diri/tidak mengikuti ujian.
    4. Peserta ujian wajib membawa sendiri pensil 2B, penghapus, ballpoint, papan/alas, dan perlengkapan ujian lain yang dianggap perlu.


    E. PENGUMUMAN HASIL UJIAN DAN PENDAFTARAN ULANG

    1. Calon peserta tes kesehatan dan kebugaran beserta tempat pelaksanaan tes akan diumumkan pada hari Jumat, tanggal 14 Agustus 2009 pukul 14.00 WIB di tempat penyerahan berkas pendaftaran dan di situs www.depkeu.go.id, www.bppk.depkeu.go.id, www.usm.stan.ac.id.
    2. Tes kesehatan dan kebugaran dilaksanakan pada tanggal 18 sampai dengan 20 Agustus 2009 mulai jam 07.30 waktu setempat.
    3. Hasil ujian saringan masuk STAN akan diumumkan pada hari Selasa, tanggal 1 September 2009 pukul 11.00 WIB di tempat penyerahan berkas pendaftaran dan di situs www.depkeu.go.id, www.bppk.depkeu.go.id, www.usm.stan.ac.id.
    4. Peserta yang dinyatakan lulus ujian saringan masuk harus melakukan pendaftaran ulang di tempat-tempat yang ditetapkan oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru STAN dengan menyerahkan:
      a. Pasfoto berwarna terbaru sebagai berikut:
      •Ukuran 2×3 cm = 2 lembar
      •Ukuran 4×6 cm = 4 lembar
      b. 1 (satu) lembar fotokopi ijazah yang telah dilegalisasi oleh Kepala Sekolah/pejabat yang berwenang dengan memperlihatkan ijazah asli.
      c. Surat Keterangan Dokter Pemerintah yang menyatakan bahwa calon mahasiswa berbadan sehat dan tidak cacat badan.
      d. Surat Keterangan Dokter Pemerintah yang menyatakan bahwa calon mahasiswa tidak terkena/tergantung pada narkotika dan sejenisnya.
      e. Surat keterangan hasil rontgen thorax (dada) dari Dokter Pemerintah yang menyatakan bahwa calon mahasiswa dalam keadaan sehat.
      f. Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah yang menyatakan bahwa calon mahasiswa belum pernah menikah.
      g. Surat pernyataan dari calon mahasiswa bahwa selama mengikuti pendidikan bersedia untuk tidak menikah dan bersedia untuk mematuhi peraturan disiplin mahasiswa.
      h. Surat pernyataan kesanggupan wajib kerja di Departemen Keuangan atau InstansiPemerintah baik di pusat maupun di daerah.
      i. Asli Bukti Peserta Ujian (BPU).
    5. Pendaftaran ulang dilakukan pada hari kerja jam 09.00 - 15.30 waktu setempat pada tanggal 7 September 2009 sampai dengan 16 September 2009.
    6. Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru STAN berhak menyatakan bahwa calon mahasiswa tidak diterima menjadi mahasiswa walaupun telah lulus ujian saringan masuk, apabila terdapat persyaratan pendaftaran (huruf B butir 1 sampai dengan 7) dan persyaratan pendaftaran ulang (huruf E butir 4) di atas yang tidak dipenuhi oleh calon mahasiswa dalam batas waktu pendaftaran ulang, dan/atau terdapat data yang palsu.

    F. PENDIDIKAN

    1. Lama pendidikan untuk Program Diploma I adalah 2 (dua) semester dan Program Diploma III adalah 6 (enam) semester. Mahasiswa yang tidak berhasil memenuhi syarat kelulusan pada akhir setiap semester akan dikeluarkan dari pendidikan.
    2. Pendidikan diselenggarakan di lokasi sebagai berikut:
      a. D-III: Kampus STAN Jakarta
      b. D-I : Kampus STAN Jakarta dan/atau Balai Diklat Keuangan di daerah.
    3. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tidak memungut uang kuliah selama mengikuti pendidikan.
    4. Lulusan Program Diploma I dan Program Diploma III dapat diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Departemen Keuangan atau instansi pemerintah lainnya baik di pusat maupun di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    G. LAIN-LAIN

    1. Semua biaya (pengangkutan, pemondokan dan lain-lain) yang dikeluarkan oleh peserta ujian/calon mahasiswa dalam rangka mendaftarkan diri dan mengikuti ujian saringan masuk menjadi tanggungan peserta/calon mahasiswa sendiri.
    2. 2. Dalam proses pendaftaran, ujian, maupun penerimaan mahasiswa baru STAN tidak diadakan surat menyurat dan dispensasi dalam bentuk apa pun.
    3. Kelulusan peserta ujian adalah prestasi/hasil usaha peserta ujian sendiri. Jika ada pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan dengan motif apa pun, maka hal tersebut merupakan tindakan penipuan.
    4. Keputusan panitia penerimaan mahasiswa baru tidak dapat diganggu gugat.
    5. Pengumuman pendaftaran dan pengumuman hasil USM dapat pula dilihat di situs www.depkeu.go.id, www.bppk.depkeu.go.id., www.stan.ac.id.
    6. Apabila di kemudian hari ditemukan bahwa informasi yang diberikan pendaftar ternyata tidak benar, maka Kepala Badan pendidikan dan Pelatihan Keuangan berhak menjatuhkan sanksi berupa pembatalan kelulusan USM atau pencabutan status sebagai mahasiswa dari program pendidikan yang dijalani.
    7. Apabila terdapat informasi yang dianggap kurang jelas atau terdapat masalah yang terkait dengan proses pendaftaran, calon peserta ujian dapat menghubungi Panitia Pelaksana Pusat USM Program Diploma III dan I Keuangan di Kampus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Jl. Bintaro Utama Sektor V, Tangerang, telepon (021) 7361655 ext 123 pada hari dan jam kerja atau email ke info@stan.ac.id.
Selengkapnya...

Saturday, August 29, 2009

All About Stop Dreaming Start Action


I called to give a full explanation and the right of the Stop Dreaming Start Action. Because I see from SEO Contest participants Joko Susilo Stop Dreaming Start Action, there is no article that really complete. Let me try to give a full discussion.


The Basic Concept of Dreams

There are innumerable theories of dream function (Dallett, 1973). All of them are highly speculative and difficult to refute in a definitive way, and they therefore linger despite a lack of evidence for any of them. This situation also provides a fertile terrain for new and unlikely theories based on analogies drawn from each development or discovery in other areas of research. This search for a function seems necessary and sensible to most people, but it rests on the false "adaptationist" assumption that "all the things that have form have function" (Thompson, 2000, p. 1014). In fact, many structures and processes persist even though they have no function, and dreaming may be one of them (Flanagan, 1995; Flanagan, 2000a).

Aside from Freud's guardian-of-sleep theory and Jung's compensatory theory, which we have refuted elsewhere, the most prominent theory of dream function is that dreams provide solutions to current problems, especially emotional problems (Barrett, 1993; Greenberg, Katz, Schwartz, & Pearlman, 1992; Greenberg & Pearlman, 1993). In one variant, Fiss (1993) suggests that dreams are especially good at registering subtle internal and external signals that often go undetected in waking life, making them potentially useful for picking up early signs of physical illness.

There are many empirical findings about dreams that do not fit well with any problem-solving theory. To begin with, the idea that dreams have a purpose originated at a time when it was thought that people rarely dream. In that context, it was plausible to believe that the occasional recalled dream could be a reaction to a specific event or emotional problem. But if most adults dream at least four to six times per night, then most people are recalling less than 1 percent of their dreams. Even the best dream recallers only remember a few percent of their dreams. This lack of recall suggests that dreams in general are not an evolutionary adaptation to provide information or insight to people when they are awake.
(Literature : Antrobus, J. (1993). Dreaming: Could we do without it? In A. Moffitt, M. Kramer, & R. Hoffmann (Eds.), The Functions of Dreaming (pp. 549-558). Albany, NY: State University of New York Press. Barrett, D. (1993). The "committee of sleep": A study of dream incubation for problem solving. Dreaming, 3, 115-122.)



Dream to Action




What is it that separates those who dream and talk about big things from those that actually take action towards achieving it? I think this problem could be considered one of the fundamental problems with most self-help, personal improvement or goal-setting, in that most people dream big and know what to do but then they never do it!

Most of what I have seen to resolve this problem involves various motivational techniques. The hope is, I guess, that if you get yourself pumped up enough you will cross a threshold and start taking action. Some techniques, such as goal-setting, emphasize creating clarity and precision to turn those dreams into action. While many of these skills can be effective in turning dreams into action, I think they avoid the real reason why crossing the threshold from dreams to action is so difficult.

The Problem

I believe that the fundamental reason why turning dreams into consistent and directed action is actually rather simple. The process of dreaming up your goals is completely different then actually taking action towards them. In fact, the two activities aren’t even close. It is because these activities are, in essence, so completely different from each other that is the real reason why it is so hard to turn a dream into action, because it is like turning lead into gold.

Dreams VS Action

This distinction is highlighted again when we examine why so many people can buy tons of self-help books and then make little or no consistent changes in their lives. The answer is simple. Reading self-help books is a completely different activity than pursuing personal development. Generally if someone says they are interested in personal development it means they like reading self-help books, it doesn’t mean that they enjoy actually pursuing the personal development they read about.

A great analogy of this phenomena I heard from financial blogger Ramit Sethi. Ramit pointed out that many people like going to a Footlocker, trying on and purchasing a nice pair of running shoes, and then never end up running in them. The reason isn’t that hard to understand. Buying running shoes is a completely different activity from running. Even though they seem related in terms of their context, the emotions, actions and skills involved in each of them are so different you might as well be comparing doing an exam to lovemaking.

Just because something has a similar context, doesn’t mean it is the same experience. Researching the gladiatorial fights of ancient Rome and studying the culture isn’t the same as having hungry lions and barbarians with battle axes killing you in front of an audience. In our minds we may sort the two activities of being a similar context, but actually experiencing each event separately would tell us that the experience is completely different.

So this is why turning dreams into action is so difficult. The activity of imagining feeling thin, fit and healthy is nowhere close to staring at the clock on the treadmill as seconds slowly tick away, drenched in sweat feeling like your lungs are on fire. Imagining owning your own business and being a successful entrepreneur would be nowhere similar to the day to day tasks of keeping your organization afloat.

Dreaming can occasionally create action because of the sheer motivation it creates. If you get enough positive energy worked up from dreaming big you may temporarily start taking action. But unfortunately this motivation is only temporary, so unless you do something to make that action consistent, you will likely slide back to where you started. Because of these occasional leaps from dreaming to action I think some people have falsely assumed that dreaming is related to taking action. If you need to have a huge boost of motivation every time you take action, I promise you it will be incredibly difficult to be consistent or stable enough to produce the action necessary to achieve the dreams you want.

Most self-help authors approach the dreaming to action gap as if it were a natural and logical shift. This isn’t true at all. There is a gaping chasm between dreaming and actually taking action and until you have successfully built a bridge, you have a long way to jump and an even longer descent if you fail.

The Solution

If there is such a gap between dreaming and action, what really separates the people that dream big and realize it from those who never make that bridge? What separates those people who buy the self-help books and those that actually use that information in creating a greater life? Unfortunately the answer is neither simple or easy, which probably explains why self-help books are so popular and inspiring success stories so rare. But, I believe that if you are willing you can transform yourself from a simple dreamer to a dreamer and achiever.





Start Action
To go from where you currently are in your life, to where you desire to be in the future, requires that you have goals.

Depending on how big your goals are, will determine how much you grow to feel motivated to achieve them.

Your future is the continuous manifestation of what you are planning to do!

In other words, what you plan today, determines what you are going to do tomorrow!

Your goals must be achievable and reachable; and with this in mind, they must be scheduled in a plan to the point where you conjure up enough emotion inside of you that drives you achieving them!

To start moving things forward with more passion, imagine yourself 5 years from now...

What would you like to achieve? What would you like to manifest for yourself? After you create success, how will you help the people around you?

This requires you to make a 'present' decision, in this very moment - to take action!

Your daily actions are governed by your everyday decisions!

Can you remember a time when you got fed up with something and you decided 'enough was enough' and it pushed you to create success??

Start thinking about what you want to create, and then think about what will happen if you don't create it; what would be the ultimate price if you don't take action?

Will you be poor for the rest of your life? Will you be overweight? Will you never find the relationship of your dreams because you didn't take action?

Get fed up with your life right now (no matter how good it may seem) and decide to raise your standards for yourself, and TAKE ACTION DAILY to improve the quality of your life!

Remember; the word 'decision' in it's original Latin form means to 'cut off from', this means you cut off from any other impossibility of making your dreams REAL!

This all starts with you taking a single step forward!

Have you ever climbed up a ladder? You realize that your goal is to reach the top, and you do this one foot at a time, one step at a time, until you can see the heights of your potential!

You should be excited about each consecutive step you take (no matter how small) because each step determines your ultimate destiny!

If you are a sales man, realize that with each and every knock of a door, there's a new opportunity to close a better deal...

With every sentence you write in a book, creates more chapters that lead up to getting your book published.

With every press up and sit up you do - constantly builds upon more muscle - allowing you to lift heavier weights with greater strength!

Remember: The journey of 1000 miles starts off with a single step! Each small action you take will determine the type of life you are GOING to be living!

The future is what you are pursuing, it is the constant 'unfolding' of actions that your going to take today, and also the actions your going to be taking tomorrow... into the future!

You should be very interested in your future, because you are going to spend the rest of your life there!

The Energy Behind Action
Many people think motivation is just an emotion, or a thought. Its not! Motivation is the energy behind action.

No motivation and your actions are empty; without substance. However, if you add motivation to your actions, they become powerful and effective.

Motivation is the sister of intent, and together, they make us effective or ineffective people.

How is Motivation Energy?

Motivation begins with a thought or a desire. These thoughts or desires have real energy within them, and they energize whatever they touch. If these are in conversation, they energize your speech and the hearing of those that listen to them. This is a fact.

Every good salesman knows he cannot sell anything unless he is motivated and believes what he is doing is also good for those who buy. If the salesman is not “sold”, he will never sell. Being sold is his motivation energizing his thoughts, speech and finally actions.

The fact that motivation is energy is seen most easily in those people whose task it is, to convince others. You simply cannot convince others unless you are convinced. You cannot be convinced unless you are motivated.

Motivation Dispels Procrastination

Putting things off; a common human trait, is also a cause of a great many human ills and unhappy situations. If you are motivated, however, you “just do it” as the slogan goes, and step by step you eventually progress.

Do not procrastinate. If you do, you’re ideas, your thoughts become impotent, and you become impotent with them.

How to Become Motivated

There is an old prayer, where a saint is walking along with road in his bare feet, his shoes long ruined and discarded. He prayed for shoes. Just then he saw a man without feet! He withdrew his prayer, and thanked God for all his blessings.

You need no more to become motivated than to realize if you are reasonably healthy, and have the basics of life, you are more than well off. Your motivation then should be to be better in what you do, how you look, what you say, and most of all, how you are.

One needs no more than to realize most of the people in the world do not have the basics of life, yet they survive. If you ponded that thought, your motivation comes of itself.

Turning Motivation into Action

This is the easiest part of the discussion. One turns motivation into action by setting goals. Your goals must be somehow realistic, and somehow achievable. They should be (in part anyway) achievable in a reasonable amount of time. Motivation somehow needs some reward, like a horse needing a bit of sugar after working a while.

Your actions, now charged with motivation, and having a destination (goal) are the stuff that built empires. The stuff that put man on the moon, and every other wonderful achievement in man’s history.

You can apply these simple facts in your life, and you will see it improve for the better, no matter what. You must be motivated, and your motivation will energize your actions. An action, energized by motivation, and having a goal has a very large chance of success, regardless of its magnitude.



7 Ways to Grow the Stop Dreaming Start Action


  1. Go Stop Dreaming Start Action with Don’t wait until conditions are perfect – If you’re waiting to start until conditions are perfect, you probably never will. There will always be something that isn’t quite right. Either the timing is off, the market is down, or there’s too much competition. In the real world there is no perfect time to start. You have to take action and deal with problems as they arise. The best time to start was last year. The second best time is right now.


  2. Go Stop Dreaming Start Action with Be a doer - Practice doing things rather than thinking about them. Do you want to start exercising? Do you have a great idea to pitch your boss? Do it today. The longer an idea sits in your head without being acted on, the weaker it becomes. After a few days the details gets hazy. After a week it’s forgotten completely. By becoming a doer you’ll get more done and stimulate new ideas in the process.


  3. Go Stop Dreaming Start Action with Remember that ideas alone don’t bring success – Ideas are important, but they’re only valuable after they’ve been implemented. One average idea that’s been put into action is more valuable than a dozen brilliant ideas that you’re saving for “some other day” or the “right opportunity”. If you have an idea the you really believe in, do something about it. Unless you take action it will never go anywhere.


  4. Go Stop Dreaming Start Action with Use action to cure fear – Have you ever noticed that the most difficult part of public speaking is waiting for your turn to speak? Even professional speakers and actors experience pre-performance anxiety. Once they get started the fear disappears. Action is the best cure for fear. The most difficult time to take action is the very first time. After the ball is rolling, you’ll build confidence and things will keep getting easier. Kill fear by taking action and build on that confidence.


  5. Go Stop Dreaming Start Action with Start your creative engine mechanically – One of the biggest misconceptions about creative work is that it can only be done when inspiration strikes. If you wait for inspiration to slap you in the face, your work sessions will be few and far between. Instead of waiting, start your creative motor mechanically. If you need to write something, force yourself to sit down and write. Put pen to paper. Brainstorm. Doodle. By moving your hands you’ll stimulate the flow of ideas and inspire yourself.

  6. Go Stop Dreaming Start Action with Live in the present - Focus on what you can do in the present moment. Don’t worry about what you should have done last week or what you might be able to do tomorrow. The only time you can affect is the present. If you speculate too much about the past or the future you won’t get anything done. Tomorrow or next week frequently turns into never.


  7. Go Stop Dreaming Start Action with Get down to business immediately – It’s common practice for people to socialize and make small talk at the beginning of meetings. The same is true for individual workers. How often do you check email or RSS feeds before doing any real work? These distractions will cost you serious time if you don’t bypass them and get down to business immediately. By becoming someone who gets to the point you’ll be more productive and people will look to you as a leader.


It takes courage to take action without instructions from the person in charge. Perhaps that’s why initiative is a rare quality that’s coveted by managers and executives everywhere. Seize the initiative. When you have a good idea, start implementing it without being told. Once people see you’re serious about getting things done they’ll want to join in. The people at the top don’t have anyone telling them what to do. If you want to join them, you should get used to acting independently.
Ok all Contestants, Go Stop Dreaming Start Action!


Selengkapnya...

Download Kisi-kisi Ujian Nasional

1. Undang-Undang
  • Draft RUU BHP

    Draft RUU BHP versi terakhir sebelum disahkan oleh DPR

    Sumber: Dikti


2. Permendiknas
  • Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Harga Eceran Tertinggi Buku Teks Pelajaran Yang Hak Ciptanya Dibeli Oleh Departemen Pendidikan Nasional

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 9 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Perpanjangan Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil Yang Menduduki Jabatan Guru Besar/Profesor dan Pengangkatan Guru Besar/Profesor Emeritus

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 1 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Standar Proses Pendidikan Khusus, Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa dan Tunalaras

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 11 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 12 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Penetapan Buku Teks Pelajaran Yang Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk Digunakan Dalam Proses Pembelajaran

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 14 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Indikator Kinerja Kunci Di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 15 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan Tahun 2008

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 17 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Dose

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Penyaluran Tunjangan Profesi Dosen

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen Tahun 2008

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 2 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Buku

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Penetapan Inpassing Pangkat Dosen Bukan Pegawai Negeri Sipil Yang Telah Menduduki Jabatan Akademik Pada Perguruan Tinggi Yang Diselenggarakan Oleh Masyarakat Dengan Pangkat Pegawai Negeri Sipil

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 21 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja Di Lingkungan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja Di Lingkungan Sekretariat Jenderal

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Kalender Perhelatan Pendidikan Nasional Tahun 2008

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 25 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 26 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 27 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Konselor

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 28 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Harga Eceran Tertinggi Buku Teks Pelajaran
    Yang Hak Ciptanya Dibeli Oleh Departemen Pendidikan Nasional

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 29 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 29 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimum Pada Universitas Diponegoro

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 3 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B dan Program Paket C

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 30 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 30 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimum Pada Universitas Negeri Malang

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 31 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 31 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimum Pada Universitas Hasanuddin

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 32 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 32 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 33 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 33 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana
    Untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (Sdlb), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (Smplb), Dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (Smalb)

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 34 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 34 Tahun 2008 Tentang Penetapan Buku Teks Pelajaran Yang Memenuhi Syarat Kelayakan Untuk Digunakan Dalam Proses Pembelajaran

    Sumber: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas

  • Permendiknas RI Nomor 37 Tahun 2008

    Permendiknas RI Nomor 37 Tahun 2008 Tentang Statuta Politeknik Perikanan Negeri Tual

Selengkapnya...

Action or Positive Thinking?

Mana yang lebih penting antara berpikir positif dengan tindakan? Saat saya sedang menulis berpikir positif, pernah ada yang mengomentari “buat apa berpikir positif jika tanpa tindakan?” Lalu dimana peran berpikir positif? Jika kita, masih belum memahami masalah ini, maka pengembangan diri kita akan terhambat.

Memang, seolah ada dua kubu dalam konsep pengembangan diri termasuk bisnis. Ada yang mengajarkan habis-habisan tentang berpikir positif, law of attraction, percaya diri, meditasi, berjalan diatas bara api, dan sebagainya. Sementara ada juga yang seolah mengajarkan cukup bertindak saja.

Lalu, mana yang benar?

Jawabannya sederhana. Pikiran positif dengan tindakan sebenarnya tidak bisa dipisahkan. Karena keterbatasan pemahamanlah yang menyebabkan seolah berpikir positif terpisah dengan tindakan. Intinya seperti ini:

Hanya orang yang berpikir positiflah yang akan bertindak dengan benar. Sebaliknya orang yang bertindak dengan benar, berarti dia sudah berpikir positif.

Mungkin bukan salah gurunya. Tapi kadang kita yang salah menerjemahkan apa yang dikatakan oleh guru kita. Saat saya mengikuti kelas entrepreneur, seorang mentor memotivasi saya dan peserta lainnya untuk bertindak. “Tidak perlu banyak mikir, tidak perlu takut gagal, yang penting bertindak.” katanya.

Selintas, mentor tersebut hanya mengajarkan kita untuk bertindak saja. Padahal mentor tersebut mengajarkan 2 hal. Yang pertama berkaitan dengan berpikir positif, yaitu menanamkan kesadaran bahwa kita harus segera bertindak dan kesadaran tidak takut gagal. Kesadaran akan kedua hal ini adalah suatu pikiran positif. Dan yang kedua, tentu saja tentang tindakan.

Saat kesadaran sudah diterima oleh diri kita. Meresap ke dalam sanubari kita atau pikiran bawah sadar kita, maka kita pun akan bertindak. Kenapa? Karena kita sadar bahwa segera bertindak itu perlu dan karena kita sadar bahwa kita tidak perlu takut gagal.

Artinya, berpikir positif dan bertindak tidak bisa dipisahkan. Saat orang mengaku sudah berpikir positif tetapi belum bertindak, sebenarnya dia belum berpikir positif. Saat ada orang yang sudah bertindak dengan baik dan mengatakan tidak perlu berpikir positif, sebenarnya dia sudah berpikir positif, hanya saja dia tidak tahu apa itu berpikir positif.

Saat ada orang yang mengaku sudah berpikir positif namun belum terlihat dalam tindakannya, artinya pikiran positif itu belum masuk ke dalam pikiran bawah sadarnya. Sementara tindakan akan diarahkan oleh pikiran bawah sadarnya, bukan oleh pikiran sadar. Memang, tidak mudah untuk memahami konsep ini, diperlukan pembahasan cukup panjang.

eBook Beautiful Mind membahas tentang berpikir positif (islami), cara kerja pikiran, dan bagaimana “meresapkan” pikiran positif ke dalam pikiran bawah sadar kita. Saat pikiran positif sudah meresap ke dalam pikiran bawah sadar, maka tindakan dan kebiasaan kita akan positif. Kemudian tindakan positif akan membawa kepada hasil yang positif.
Kesimpulannya Action dan Positive Thinking merupakan dua hal yang dperlukan agar suatu rencana tindakan sukses. Konsep Stop Dreaming Start Action tidak mungkin bisa sukses jika tidak didampingi oleh berfikir positif.

Selengkapnya...

Konsep Islam tentang Action

Dalam Islam, perbuatan atau tindakan dapat dipandang sebagai mood of existence , yaitu cara beradanya manusia. Seseorang disebut ada (eksis) bila ia bekerja atau berbuat. Tanpa kerja, ia sama dengan tidak ada ( wujuduh-u ka’adamih-i ).Tetapi tindakan adalah mata rantai dari sukses. Tindakan adalah sangat penting dalam meraih sukses. Namun, ada satu hal yang perlu kita perhatikan yaitu kita jangan pernah menggantungkan diri pada tindakan. Tindakan bukan segala-galanya, bukan tindakan yang menentukan sukses tidaknya seseorang.

Bukan berarti tidak perlu bertindak, yang tidak boleh adalah menggantungkan diri pada tindakan. Hanya Allah-lah tempat bergantung segala sesuatu.

“Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” (QS. Al Ikhlaas:2)

Masalahnya banyak orang lupa, dia menggantungkan pada tindakan. Banyak umat Islam yang terjebak pada konsep materialistis yang mengangungkan tindakan. Ini bukan masalah sepele, ini adalah masalah akidah.

Tindakan, berusaha, atau berikhtiar memang tetap perlu dilakukan namun tanpa diiringi rasa ketergantungan pada tindakan tersebut. Jika seperti itu, artinya kita bukan seorang hamba yang bertawakal. Seseorang yang bertawakal ialah mereka yang selalu mengantungkan segala sesuatunya kepada Allah sambil tetap berusaha.

Abu Said Al-Kharraz berkata bahwa tawakkal ialah:

“Gerakan anggota tubuh dalam berusaha tanpa perasaan bergantung kepada usaha, dan ketenangan hati hanya kepada Allah tanpa sedikitpun keraguan dengan-Nya.”

Oleh karena itu, untuk meraih sukses, ambillah tindakan dengan diringi rasa tawakal, yaitu hanya menggantungkan pengharapan kepada Allah. Bukan bertindak dulu baru tawakal, tetapi bertindaklah dengan diiringi ketawakalan. Rasulullah saw telah mengajarkan kepada kita, bahwa kita bertawakal sejak pertama kali melangkah.

Dari Anas bin Malik ra bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Jika seseorang keluar dari rumahnya lalu membaca (doa, yang artinya): Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan upaya selain dengan Allah swt.. maka dikatakan kepadanya: Engkau telah mendapat petunjuk, dicukupi dan dilindungi, lalu syetan pun menyingkir darinya. Setan berkata (kepada kawannya): Bagaimana (engkau bisa memperdaya) seseorang yang telah diberi petunjuk, dicukupi dan dilindungi? (HR. Abu Dawud).

Hadits ini menepis anggapan keliru bahwa tawakal hanya diletakan di belakang, berusaha dulu baru tawakal, katanya. Yang benar ialah berusahalah sambil bertawakal, dari awal sampai akhir, termasuk saat menunggu hasil setelah berusaha.

Mudah-mudahan, kita semua menjadi hamba-hambat yang bertawakal sehingga semua keperluan kita akan dicukupi oleh Allah.

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At-Thalaq:3)
Jelaslah bahwa konsep Agama Islam pun menekankan pentingnya Action atau Amal demi kebahagiaan di Dunia dan di Akhirat. Azas Stop Dreaming Start Action tampaknya selaras dengan apa yang diajarkan dalam Agama Islam yang kita anut.

Selengkapnya...

Visioner vs Pemimpi

Apa bedanya visioner dengan panjang angan-angan atau pemimpi melulu? Masih banyak yang tidak bisa membedakan. Sebab saat saya sedang berbicara visi, ada yang menganggap itu adalah panjang angan-angan. Padahal bedanya seperti bumi dan langit. Visi membawa kepada kebaikan dan panjang angan-angan membawa kepada keburukan.

Panjang angan-angan lebih dikaitkan dengan keinginan kosong. Hanya sebuah lamunan dan anggapan keliru tentang masa depan. Orang yang percaya kepada seorang peramal dan bertindak sesuatu hasil ramalan bisa dikategorikan panjang angan-angan.

Dalam sebuah hadits, panjang angan-angan juga dikaitkan dengan kematian. Orang yang panjang angan-angan menganggap akan hidup lama. Yang dimaksud panjang angan-angan ialah meletakan harapan dan keinginan seolah akan terjadi masih jauh dan dia tidak memikirkan kapan kematian akan datang.

Dalam riwayat Bukhari, Anas ra berkata, ”Nabi membuat garis seraya bersabda, ’Ini manusia, ini angan-angannya, sedangkan ini ajalnya. Ketika dia sedang berada dalam angan-angan, tiba-tiba datanglah kepadanya garisnya yang paling dekat.’ Maksud dari ’garisnya yang paling dekat’ adalah ajal kematiannya.

Orang yang panjang angan-angan akan bersikap santai. Dia merasa tidak perlu bertindak segera. Dia menganggap kematiannya masih akan lama. Sementara, orang yang cerdas ialah mereka yang mengingat kematian. Dia akan bertindak segera untuk masa depannya. Ingat mati adalah suatu gambaran bahwa kita harus memperhatikan masa depan kita (hari esok). Inilah yang disebut dengan visi.

Berkata Ibnu Omar r.a: Pada suatu hari aku datang berjumpa Rasulullah s.a.w yang sedang berada di tengah kalangan sahabat yang terkemuka. Lalu berdirilah seorang sahabat daripada Ansar bertanya Rasulullah dengan berkata:

“Ya Rasulullah! Siapakah yang paling pintar dan siapa pula yang paling cerdas akalnya?”

Rasulullah menjawab: “Yang paling cerdas dan yang paling pintar ialah orang yang paling banyak mengingati mati dan yang paling banyak bekal menghadapi mati. Merekalah yang paling pintar dan yang paling cerdas kerana mereka mendapat kemuliaan di dunia dan kehormatan di akhirat.”

Dalam hadis lain Rasulullah bersabda: “Perbanyaklah mengingati mati.” (Hadis Riwayat: At Thabrani)

Jadi orang yang visioner akan bertindak segera untuk mempersiapkan hari esok. Dia akan memperhatikan apa-apa yang dia lakukan untuk hari esok. Sungguh, sangat berbeda dengan apa yang disebut dengan panjang angan-angan.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Hasyr:18)

Memiliki cita-cita, harapan, tujuan, atau visi bukanlah termasuk panjang angan-angan. Mengapa Rasulullah saw hijrah? Sebab ada harapan setelah hijrah. Rasulullah saw memiliki visi Islam akan berkembang setelah hijrah. Meskipun berat, bahkan berkali-kali gagal, tetapi hijrah tetap dilakukan. Visi justru akan membuat kita bergerak. Sementara panjang angan-angan akan menjadikan kita santai.
Visi Stop Dreaming Start Action akan membuat kita termotivasi untuk bergerak demi kesuksesan hidup dalam berbagai bidang!

Selengkapnya...

Makna Stop Dreaming Start Action

Oleh : Drs. R. Dewan, S.H.

Kita semua Dreaming setiap malam. Beberapa orang tidak ingat bermimpi dan akan bersumpah bahwa mereka tidak pernah mimpi. Dreaming ternyata sangat penting untuk kita sehingga kita dapat memulai hari baru dengan bersih. Jika Anda menghentikan orang dari mimpi, mereka menjadi terganggu, bingung dan dapat mulai berhalusinasi.

Di lain pihak, ada orang yang terlalu banyak bermimpi. Hal ini sering terjadi bagi mereka yang tertekan. Benak kita tidak begitu baik di memberitahu perbedaan antara situasi yang nyata dan tidak nyata. Jadi jika kita berpikir tentang situasi stress sebelum waktu tidur membuat emosi negatif yang sangat besar yang memerlukan Mimpi untuk solusinya :) . Jadi mimpi sangat penting, ia adalah bagian dari kita dan mempengaruhi kehidupan kita, apakah kita ingat atau tidak.

Menurut Dr Alan Hobson’s bekerja di Harvard University, bahwa memori adalah mimpi terpengaruh oleh kehadiran atau tidak adanya berbagai neurotransmitters di otak. Bukti jelas bahwa beberapa orang telah lebih baik dibandingkan yang lain ingat mimpi.

Kebanyakan orang ingat mimpi, atau paling tidak ingat bermimpi, ketika mereka bangun di pagi hari. Hal ini disebabkan karena sebagian besar dreaming terjadi pada sepertiga dari tidur. Tetapi jika anda memiliki sedikit atau tidak ada mimpi, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

Mempelajari bagaimana untuk “bangun perlahan-lahan.” Saat pertama kali bangun di pagi hari, tidur tenang di tempat tidur dan tidak segera mulai berpikir dan khawatir tentang hari ke depan. Mencoba untuk memusatkan pikiran pada apa yang telah anda hanya bermimpi tentang – bahkan jika pada awalnya Anda tidak ingat bermimpi tentang apapun. Ingat ini adalah setengah proses intelektual, setengah emosi. Kita ingin untuk berpikir tentang apa yang telah kita hanya bermimpi dari, tapi kita juga ingin merasakan apa yang telah kita bermimpi tentang sesuatu.

Biasanya, jika kita dapat mengidentifikasi emosional kita, kita dapat bekerja mundur dari sana, mengingat fragmen dari mimpi sampai sesuatu dalam memori kita dan tiba-tiba kita ingat lebih banyak dari mimpi.

Banyak yang praktek ini dreamers “lambat terbangunnya” teknik mengatakan bahwa sangat penting untuk meletakkannya sebagai masih tetap terjaga. Memindahkan tubuh mereka distracts pikiran untuk dapat menarik kembali terakhir mimpi.

Berikut ini adalah sesuatu yang lain, Anda bisa mencoba. Mengatur alarm selama sekitar tiga puluh menit ke empat puluh dari biasanya sebelumnya dan tekan tombol snooze setiap sepuluh menit sampai benar-benar waktu untuk terbangun. Karena kita bermimpi paling berat di pagi hari, kemungkinan sangat bagus bahwa setiap kali alarm berbunyi, Anda akan bangun dari mimpi. Hit the snooze button, meletakkan masih di tempat tidur, dan bekerja kembali ke dalam pikiran apa yang Anda hanya bermimpi tentang. Merasa perasaan Anda, Anda merasa emosi, dan terus ke potongan apapun mimpi yang Anda alami. Cobalah untuk mengumpulkan lebih banyak aktivitas atau kegiatan, sampai Anda memiliki minimal garis besar dari sebuah mimpi.

Tidur dengan bantal merupakan cara untuk meningkatkan kemampuan recalling mimpi. Mugwort adalah ramuan yang digunakan dalam mimpi bantal yang dikenal untuk membuat mimpi lebih intens dan tajam sehingga kesempatan mengingat mimpi yang jauh lebih besar. Itu adalah Alam mimpi, bantal cukup efektif untuk ini. Namun, kita selalu menyarankan orang-orang yang rawan untuk tidak menggunakan bantal nightmares dream dan kita tidak menyarankan untuk anak-anak.


Makna Stop Dreaming Start Action


Stop Dreaming Start Action bermakna Hentikan mimpi-mimpi yang tidak perlu dan mulailah bertindak untuk mendapatkan kesuksesan. Hentikan mimpi-mimpi termasuk hentikan khayalan-khayalan yang tak bertepi guna suksesnya Stop Dreaming Start Action! Go..Go...Yes!

Selengkapnya...

Ujian Stop Dreaming Start Action

Pesta Akbar Kampanye Pilpres sempat merebak di dunia maya sekalipun dan Pesta Besar Snmptn hasilnya sudah diumumkan, tetapi ketika Pilpres dan Snmptn telah usai Dunia maya tak pernah sepi. Seorang Joko Susilo menebar Jargon yang merebak di Dunia Internet yaitu : Jargon Stop Dreaming Start Action! Saya sebagai konsultan ingin menyampaikan kepada Anda Wahai Para Pelajar yang Gigih : apa artinya Action bagi Anda untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam menembus Seleksi PTN yang demikian padat dan ketat.

Kami ingin mengajak Anda untuk mengambil sikap dan Action serta selalu beradaptasi dengan berbagai perubahan dalam sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Republik yang kita cintai ini, dengan cara ini maka Anda akan menciptakan kemujuran Anda sendiri. Tidak akan ada yang terjadi sampai Anda membuatnya terjadi, Semua tergantung diri Anda ! Melalui kekuatan pemikiran, keputusan, dan Action Andalah kesuksesan Anda dibentuk.

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang Anda ikuti pada tanggal 1-2 Juli 2009 merupakan salah satu perjuangan Anda menggapai Impian Anda kuliah di PTN pilihan Anda. Kami salut dengan perjuangan Anda, tapi untuk kesuksesan SNMPTN memang bukan melulu hanya mengandalkan kepintaran (IQ). Sebagaimana Anda tahu bahwa Snmptn itu ibarat “pentas perang” buatan manusia yang menuntut lebih action dan dukungan Emotional Intellegency (IE), karena sifatnya yang multi-traps, daripada sekedar IQ – tanpa semua itu hasilnya pastilah kegagalan. Strategator Sun Tzu mengajarkan untuk menang perang Anda harus mengenal diri Anda, mengenali pesaing/musuh Anda, dan beraksi jika yakin Anda akan menang.
Walaupun Snmptn yang Anda ikuti merupakan salah satu harapan terbesar untuk menembus PTN harapan, tapi ternyata masih banyak Perguruan Tinggi Negeri yang membuka Seleksi seperti : Usm STAN, Kelas Internasional UI, Um Undip, Spmb Lokal Unsoed, Spmb Mandiri UNS, dan Smup Unpad Program Diploma.

Kami yakin bahwa sebagian dari Anda memutuskan mengambil cadangan di PTN-PTN tersebut atau di PTS, dan juga kami sangat yakin bahwa sebagian besar dari Anda menunggu dengan penuh rasa penasaran terhadap hasil Snmptn 2009 tanpa tergiur oleh pilihan-pilihan seleksi PTN lainnya sebagai cadangan. Sikap ini pun saya nilai positip karena Anda mungkin sangat yakin dengan perolehan skor Anda atau bahkan mungkin terlalu terobsesi oleh kekuatan impian Anda.
Ingat Adik-adikku, Cita-cita Anda, burning desire, impian, tujuan, visi, atau apa pun jenisnya merupakan salah satu motor penggerak motivasi membangkitkan daya juang untuk menerobos berbagai kendala dan halangan yang merintangi jalan untuk menggapai PTN harapan Anda. Tetapi kalau impian Anda tidak memberikan dampak emosional kepada Anda, maka sesungguhnya ia telah berubah menjadi sekedar khayalan kosong yang tak berguna, waspadalah! Dan saatnyalah Anda menyudahi mimpi tak bertepi dengan sebuah Tindakan : Stop Dreaming Start Action!

Bagi semua peserta Snmptn 2009 terutama yang belum yakin terhadap hasil perjuangannya, janganlah duduk berpangku tangan : Ambilah Action saat ini juga untuk mewujudkan keyakinan dan peluang yang lebih besar menembus PTN harapan Anda.

  1. Ketahuilah prakiraan nilai Snmptn Anda dengan mencocokkan Jawaban Snmptn Anda dengan kunci Snmptn yang dibuat oleh Pembahas Soal Snmptn 2009. Dan jangan pernah takut untuk tahu berapa besar kira-kira perolehan skor Snmptn Anda.
  2. Hitunglah Skor Snmptn Anda, salah satu caranya ini kami berikan :
    Nilai Anda = 100/180 x 4 (benar – salah)
    Misalnya : Seorang A mengerjakan soal Snmptn 2009 Tes Bidang Studi Dasar. Peserta ybs mampu menjawab soal dengan rincian : Benar = 35, salah = 5, kosong = 5 dari jumlah soal 45, maka perolehan skornya dapat dihitung :
    100/180 x 4 (35) – 5 = 75%
  3. Dengan prakiraan nilai Snmptn Anda , Anda bisa menentukan rencana tindakan apa yang harus dilakukan. Apabila skor Anda cukup memadai (skor >50%), mungkin Anda akan duduk dengan manis :) menunggu Pengumuman Snmptn 1 Agustus 2009. Tetapi bagi Anda yang merasa nilai kurang baik, sebaiknya Anda segera mengambil tindakan (action) misalnya dengan mengambil cadangan di PTN yang masih menggelar seleksi.

    Ingatlah wahai Para Pejuang Snmptn! kini adalah masa self-reliance dan self-exploration. Anda dituntut untuk lebih adaptif dan fleksibel. Cermatlah terhadap setiap peluang seleksi PTN baru, apalagi kalau seleksi itu menawarkan Program Studi yang Anda inginkan yang berada di PTN yang Anda dambakan.

Action Dalam Usm STAN
Dalam banyak teori terutama psiko-biologi, kita manusia lahir didunia sebagai sosok makhluk yang genius. Dan hampir semua orang juga tahu bahwa kegeniusan kita ini di kendalikan oleh salah satu bagian tubuh kita berupa otak yang bekerja super unik yang dapat mengalahkan kemampuan komputer secanggih apapun di dunia. Kemampuan ini adalah milik anda, dan haruslah disadari sebagai potensi yang perlu dikembangkan supaya kemampuannya menjadi optimal. Tuhan maha adil, telah memberikan karunia berupa kemampuan yang luar biasa pada diri setiap manusia. Dan hendaknya kita mensyukuri nikmat itu dengan memberikan apa yang terbaik bagi perkembangan potensi kegeniusan tersebut.
Dalam persaingan perebutan kursi PTN via Usm STAN (atau bahkan Snmptn) ternyata fakta memperlihatkan bahwa banyak peserta yang pandai atau bahkan boleh dibilang jenius tapi ternyata mengalami kegagalan yang ironis. Fakta adalah bukan fantasia, fakta membuktikan terkadang rangking 1 di SMA paling top di Metropolitan, tapi bisa gagal Seleksi PTN. Terkadang rangkingnya biasa saja, Try Out juga tidak pernah lulus tetapi kenyataannya berhasil menembus Seleksi PTN. Itulah salah satu bukti kebesaranNya; manusia adalah manusia, -dengan segala kelemahannya; keberhasilan adalah keberhasilan, – hanya Tuhan-lah yang menentukan.
Kami yakin sebagian besar peserta Tes seketat Usm STAN atau Snmptn punya mimpi, mimpi yang besar untuk menembus PTN Idaman. Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah sesuatu yang benar-benar didambakan dan harapan orang tua juga merupakan suatu kebanggaan tersendiri bila dapat lulus Seleksi PTN.
Tetapi pada kenyataannya mimpi hanya tinggalah mimpi dan tidak pernah menjadi kenyataan. Banyak dari para peserta yang hanya jadi pemimpi dan tanpa mencoba berbuat untuk mewujudkan mimpi dan harapannya itu. Oleh karena saran kami supaya Anda sukses, Lakukan : STOP DREAMING START ACTION for your success!
Dengan persaingan yang superketat dalam Usm STAN atau Snmptn memenangkan persaingan diperlukan kerja keras dan pintar serta strategi yang tepat, karena tanpa ini semua, bukan kesuksesan yang didapatkan tapi menemui kegagalan. Oleh karena itu action-lah Anda dengan dengan :

Begin From The End
Pepatah mengatakan “If you fail to plan you plan to fail”, jika Anda gagal membuat sebuah rencana, itu sama saja merencanakan kegagalan. Seperti halnya kesuksesan dibidang lain, energi terbesar kesuksesan di Usm STAN sangat ditentukan seberapa besar impian Anda untuk memasuki jurusan di PTN Kedinasan ini. Daripada banyak bermimpi lebih baik bersikap positif terhadap hal apapun merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keinginanmu. Jangan pernah pedulikan guru yang jelek mengajar, sekolah yang tidak mempunyai fasilitas, kemampuan yang serba terbatas. Fokuslah pada hal-hal yang positip bisa menunjang kesuksesan. Percayalah pada kemampuan diri sendiri dan tidak ada hentinya untuk berusaha mengejar ketinggalan. “Saya pasti bisa berhasil”, Saya pasti bisa, Saya pasti bisa memasuki STAN, Insya Allah!

Kuasailah Materi Ujian

Untuk dapat mengerjakan soal-soal Usm STAN dengan benar, salah satu cara terbaik adalah menguasai materi / konsep dengan sebaik-baiknya. Idealnya, peserta dapat menguasai semua materi Usm STAN. Akan tetapi hal ini sulit dilakukan bahkan dianggap tidak mungkin. Oleh karenanya, strategi yang mungkin yaitu pemahaman terhadap konsep-konsep yang terpenting, dan jika memiliki waktu baru meluas ke hal-hal yang mendetail. Buatlah target (goal setting) yang jelas pada setiap periode waktu. Pemahaman secara sistematis dan gradual seperti ini diharapkan dapat memperoleh hasil yang optimal. Berlatihlah Soal Tes Potensi Akademik dan Soal Bahasa Inggris Usm STAN, karena kedua mata ujian itulah yang akan diujikan di Usm STAN 2009!

Tentukan Strategi pemilihan jurusan
Sebaiknya setiap peserta Usm STAN sudah dapat menentukan jurusan apa yang akan dipilih di STAN. Dalam hal memilih jurusan harus disesuaikan dengan bakat dan minat. Strategi yang perlu dilakukan adalah:

Pertama, Ukurlah sejauh mana kemampuan yang dimiliki. Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan yang dimiliki yaitu dengan melakukan Try Out secara rutin atau melakukan simulasi di rumah. Setelah mengetahui nilai yang dapat dicapai, barulah ditentukan jurusan yang tepat.
Kedua, kenali jurusan-jurusan yang ada di STAN, terutama jurusan-jurusan yang diinginkan.
Ketiga, tempatlah jurusan impian (optimistis) pada pilihan 1, dan pilihlah pilihan kedua dijurusan yang aman, tetapi masih mempresentasikan keinginan.
Keempat, mintalah dukungan dari orang tua, saudara, teman dekat atau seseorang yang teramat spesial untuk memberikan spirit demi terwujudnya impian Anda. Selain itu perlu juga dipertimbangkan tentang biaya hidup, tempat tinggal, keadaan lingkungan / sistem pergaulan dsb.

Siapkan Mental Anda

Kesiapan mental diperlukan bukan hanya ketika pelaksanaan Usm STAN, tetapi pada saat kapanpun termasuk ketika akan belajar. Lelah psikis seperti bosan, jenuh, dan sejenisnya akan mengganggu rencana belajar dan ketika hari H Usm STAN. Cari penyebab kelelahan psikis (interospeksi diri), apa sebenarnya yang membuat bosan, jenuh dan hilang konsentrasi. Ada masalah dengan keluarga, teman, tetangga atau mungkin pacar ? Jika ada, selesaikanlah permasalahan itu dengan baik-baik. Hindari bentrokan, karena hal ini akan menambah beban mental, bila perlu mengalah dulu demi kemenangan Anda sendiri. Ingat kembali hal-hal yang menarik dan menyenangkan jika Anda nanti lulus Usm STAN. Misalnya : Anda bisa kuliah tanpa biaya, dapat memenuhi harapan orang tua atau mungkin harapan masa depan yang cerah dan penuh kebahagiaan bersama orang-orang yang kita cintai.

Lakukan Pendekatan diri kepada Allah SWT. secara lebih intensif

Setelah usaha maksimal dilakukan, maka hendaknya semuanya diserahkan kepada Allah SWT. Sebesar apapun impian kita, mustahil akan berhasil tanpa RidhoNya. Pendekatan diri kepada Allh SWT dan berdoa agar dalam belajar mudah memahami materi pelajaran, ketika memilih jurusan dan pada pelaksanan Ujian Usm STAN diberikan kemudahan dan dijauhkan dari kesalahan dan kesalahan yang mungkin terjadi karena kealpaan.

Fakta Kelulusan Usm STAN 2009 memperlihatkan bahwa hanya sekitar 10 persen yang bisa lulus seleksi. Mereka yang 10% itu benar-benar beruntung. Keberuntungan mereka ditunjang oleh keyakinan sukses dan didukung oleh tindakan nyata, Mereka tidak hanya bermimpi sukses di STAN tapi mereka benar-benar berbuat banyak untuk kesuksesannya. Mereka lebih menomorsatukan tindakan daripada mimpi mereka. Oleh karena itu agar Anda juga Sukses di Usm STAN, atau Snmptn, atau juga berbagai seleksi PTN Jalur khusus yang masih digelar, Saran kami : Ucapkan kata : Stop Dreaming Start Action Seperti kata Joko Susilo : Rasakan bagaimana adrenalin dalam tubuh anda bekerja. Mengalir deras menganak sungai ke sekujur tubuh anda. Dan lihat…! Bagaimana tiba-tiba tubuh anda yang semula lesu menjadi bergairah. Kedua tangan anda yang tadi lunglai tak bertenaga sekarang mulai terangkat dan ACTION., Go-Fight-Win!

Selengkapnya...

Jemput Dreaming Dengan Action


Hey Teman, Mari kita Jemput Dreaming dengan Action agar Stop Dreaming Start Action bisa terwujud!
Salah satu alasan kenapa kita jangan menghentikan sama sakali mimpi-mimpi kita adalah bahwa sebenarnya Mimpi akan membentuk sebuah sikap yang optimis dan memotivasi diri mewujudkan apa yang kita impikan. Coba kita lihat orang-orang yang tidak punya daya juang tinggi, orang yang merasa lemah sepanjang hari, orang yang gampang putus asa, dan orang yang tidak mau maju. Mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai mimpi dan mereka adalah orang-orang yang takut membentuk mimpinya sendiri. Mimpi adalah sebuah kekuatan yang dapat kita gunakan sebagai jembatan masa depan. Bentuklah mimpi-mimpi anda. Untuk pertama kali mungkin kita akan merasa malu untuk mengawali sesuatu dari sebuah mimpi. Kita juga merasa bahwa kita melakukan hal yang tidak banyak artinya ketika kita mau untuk bermimpi.Mengapa?
Karena kita tidak tahu bahwa mimpi mengandung sebuah kekuatan yang dapat mempengaruhi sel-sel otak manusia mewujudkan harapannya. Bermimpi secara sadar adalah melakukan tindakan imajinatif dalam pikiran terhadap apa yang kita harapkan untuk terjadi dalam diri kita.Semakin kuat kita melakukan mimpi, semakin kuat pikiran membentuk sebuah jembatan dalam sel-sel otaknya. Semakin sering kita melakukan mimpi secara sadar, semakin gampang kita dituntun ke arah pembentukan realitas harapan kita.Jangan takut bermimpi!
Apapun hal yang akan kita lakukan, entah itu mengawali sebuah usaha, pekerjaan ataupun kegiatan lain yang kita harapkan hasilnya, bermimpilah tentang hal tersebut. Bermimpilah bahwa kita telah mengalami sebuah hasil dari yang akan kita lakukan.

Ucapkan kata stop dreaming start ACTION saat ini juga. Dan rasakan bagaimana adrenalin dalam tubuh anda bekerja. Mengalir deras menganak sungai ke sekujur tubuh anda. Dan lihat…! Bagaimana tiba-tiba tubuh anda yang semula lesu menjadi bergairah. Kedua tangan anda yang tadi lunglai tak bertenaga sekarang mulai terangkat dan ACTION. Go Figth and Win with Stop Dreaming Start Action

Selengkapnya...

Urgensi Stop Dreaming Start Action

Stop Dreaming Start Action merupakan suatu jargon yang patut kita acungi jempol sebagai tanda salut, yes SALUT. Komitmen Stop Dreaming Start Action ini merupakan sebuah komitmen supaya kita semua tidak terlena dan terlelap atas mimpi-mimpi yang begitu banyak sementara Action tidak pernah dilakukan.

Pengetahuan kita boleh luas dan kepintaran pun boleh jadi tinggi tapi tanpa Action jangan pernah bermimpi segalanya lebih baik. “Knowledge isn’t enough, We must take ACTION!” demikian kata=kata Saudara Jokosusilo biangnya Kontes Start Action.
Saya punya pendapat bahwa Sebuah Action supaya sukses perlu sebuah antusiasme. Hal ini sejalan dengan apa yang diucapkan Ralph Waldo Emerson “Tak ada sesuatu pun yang hebat yang pernah dicapai tanpa antusiasme”. Untuk mencapai keterampilan dari hal apa pun; untuk menjadi ahli adalam seni apapun; untuk sukses di bisnis online apa pun; untuk bisa menang kontes seo ini pun; atau untuk melakukan apa pun yang bernilai – kita perlu antusias.

Selengkapnya...

Stop Dreaming Start Action

Gelegar kontes Stop Dreaming Start Action cepat merambat ke seluruh penjuru internet. Saya konsultan pendidikan mencoba untuk mengikuti kontes ini karena disamping Kontes SEO Stop Dreaming Start Action yang diadakan oleh Joko Susilo yang hadiahnya cukup besar juga saya bisa menuliskan artikel ini untuk kepentingan publik.

Kontes yang diadakan di pertengahan tahun 2009 ini mendapat perhatian di dunia internet. Dengan dengan segenap daya upaya, para kontestan berusaha menembak keyword Stop Dreaming Start Action agar dapat tampil di halaman pertama hasil pencarian google.co.id dan bukan google.com yang lebih bersifat global.

Arti harfiah dari Stop Dreaming Start Action adalah Usaha menghentikan Mimpi yang tidak ada gunanya dan mulailah menyusun konsep tindakan dan bertawakalah. Istilah ini memang cukup memotivasi saya untuk bangkit dari mimpi-mimpi saya yang tak bertepi dan ikut kontes yang diadakan oleh Joko Susilo tersebut. Walaupun saya hanyalah seorang konsultan pendidikan tetapi saya akan berjuang dan berusaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik sesuai dengan kemampuan saya.

    Stop Dreaming Start Action means Stop All the dreams we do not mean and we started off for the sake of success. Action is our strength and ACTION that make the dreams the more we approach a reality. In business there is the term “Action is the great Power for your business”. Bring to this challenge myself, and also you will be all ACTION importance. The importance of immediately end the dream that is not be bordered by, and act immediately. This commitment to give enthusiasm to act immediately in order to progress their own and other people. We bring this concept that the only way to achieve success is to ACTION in effective and consistent.

Menurut saya jargon Stop Dreaming Start Action bisa mencakup berbagai hal dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan beragama. Ia bisa meliputi aspek ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, agama, dan lain-lain. Pembahasan secara tuntas memerlukan suatu usaha yang keras dan penjelasan yang luas sehingga tercakup semua hal.

Marilah kita mulai dari diri kita sendiri sebelum kepada orang lain, Sayidina Ali K.W. berpesan, Apabila Anda ditempatkan sebagai seorang Pemimpin maka mulailah menggembleng dirimu sendiri sebelum menggembleng orang lain. Marilah kita aplikasikan komitmen Stop Dreaming Start Action untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
Whoever places himself as a leader of the people, should be commence educating his own self before educating others.

Di negeri Barat berdasarkan hasil pencarian google.co.id atau google.com ada keyword yang menyerupai kata kunci kontes Stop Dreaming Start Playing. Tetapi menurut saya istilah itu menunjuk kepada istilah di dunia music and entertaintment. Saya tidak hanya menembak keyword Stop Dreaming Start Action, namun saya ingin membuat sebuah artikel yang bermanfaat untuk dunia.

Saya secara pribadi salut dengan Joko Susilo yang membumikan jargon Stop Dreaming Stop Action ke arena Kontes SEO. Joko Susilo memang terkenal dengan tulisan-tulisan motivasi yang menekankan pentingnya Action untuk kesuksesan.

Saya mengucapkan selamat mengikuti kontes SEO Stop Dreaming Start Action dan tetaplah kita komitmen untuk selalu fair atau jujur dalam kontes ini. Kita semua tentunya berharap yang terbaiklah yang akan menjadi pemenang. Kita semua harus yakin bahwa usaha yang kita lakukan tidak akan sia-sia asal diniatkan ikhlas untuk kemajuan kita dan bangsa kita Republik Indonesia yang kita cintai ini.

Semoga Kontes ini bermanfaat untuk kita semua dan untuk kejayaan Bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintai.


DOWNLOAD HASIL LENGKAP USM STAN 2009/2010 Selengkapnya...

Komitmen Stop Dreaming Start Action

Saya setuju dengan pendapat Joko Susilo bahwa kita berkomitmen untuk Stop Dreaming Start Action jika kita ingin sukses dalam bisnis. Pendapat ini benar adanya.
Tapi sungguh ironis, banyak orang yang sering berbicara tentang komitmen tanpa mengetahui arti dari komitmen itu sendiri. Dari kamus Webster saya mendapatkan beberapa kata yang kemudian saya rangkai menjadi definisi dari komitmen.

Komitmen adalah suatu pengambilan keputusan yang kita lakukan karena mempercayai seseorang atau suatu institusi tertentu, sehingga dengan rela hati kita menjadikan tujuan bersama yang sudah disepakati sebagai prioritas dalam hidup kita.

Jadi, kalau saya bisa menggarisbawahi tentang komitmen :

  1. Pertama, harus didasarkan pada sebuah pengambilan keputusan yang kita lakukan dengan kerelaan hati atau dengan kesadaran sepenuhnya – bukan karena paksaan maupun intimidasi.
  2. Kedua, harus didasarkan pada saling mempercayai antara pihak-pihak yang berkaitan, dan harus ada tujuan bersama yang kita tetapkan sehingga kita bisa merasakan apa yang disebut sebagai “sense of accomplishment.” Komitmen adalah suatu janji yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih, di mana masing-masing pihak berjanji untuk mengerjakan apa yang menjadi bagiannya dan menjadikannya prioritas utama. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa loyalitas sebetulnya merupakan hasil dari komitmen.

Sebuah komitmen akan bisa terus bertahan jika ada kepercayaan di antara kedua belah pihak. Dalam level individual, sebelum seseorang memutuskan untuk menikahi kekasihnya, baik pihak pria maupun pihak wanita harus saling mempercayai terlebih dahulu.
Ketika kepercayaan timbul dan mereka merasa nyaman dengan keberadaan satu sama lain, barulah komitmen bisa terbentuk dalam wujud sebuah lembaga pernikahan. Jadi, jika dalam level pribadi komitmen dapat terus mengalami pertumbuhan (dan seiring dengan masing-masing pihak saling mempercayai satu sama lain loyalitas pun ikut bertumbuh), demikian pula halnya dengan perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, kita sebagai karyawan akan bisa menunjukkan komitmen ketika kita merasa nyaman bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

Perusahaan pun pasti akan tetap meng-hire kita sebagai karyawan jika perusahaan merasa nyaman dengan keberadaan kita. Nah, apabila kita menghendaki agar komitmen yang ada bisa terus bertumbuh dan rasa saling percaya menjadi semakin kuat, masing-masing pihak harus terus menjaga integritasnya. Dari pihak kita sebagai karyawan, kita perlu memberikan hasil kerja yang terbaik, karena di situlah integritas kita dipertaruhkan. Dari pihak perusahaan, perusahaan juga perlu memberikan gaji yang selayaknya dan (mungkin) beberapa tunjangan tertentu yang akan bisa dinikmati oleh karyawan. Selama masing-masing pihak mengerjakan apa yang menjadi bagiannya, integritas masing-masing pihak pun akan terus bertumbuh dan rasa saling percaya akan terus terbangun.

Selain itu, komunikasi juga menjadi hal yang sangat menentukan. Untuk membangun rasa percaya yang lebih tinggi sehingga komitmen menjadi semakin kuat, dibutuhkan jalur komunikasi yang bagus di antara pihak-pihak yang terlibat. Di satu sisi, pemimpin harus bisa mengkomunikasikan apa yang menjadi tujuan atau sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan dan apa langkah-langkah yang perlu diambil; di sisi yang lain, karyawan juga harus bisa mengkomunikasikan kepada pemimpin hal-hal yang dirasa menghambat atau mengganjal, sehingga masing-masing pihak akan bisa menjaga komitmennya dengan baik. Komitmen adalah sesuatu yang sangat penting, apalagi jika kita hidup dalam sebuah komunitas di mana komitmen menjadi sesuatu yang sangat esensial.

Dalam keluarga, tanpa adanya komitmen, pasangan suami isteri akan dengan mudah terlibat masalah perselingkuhan. Demikian pula dalam sebuah perusahaan, tanpa adanya komitmen akan tercipta banyak kekacauan yang dapat terjadi dalam perusahaan yang bersangkutan. Jika kita melihat realita yang ada di masyarakat secara umum, kadang kala seseorang sulit memegang atau bertahan pada komitmennya karena mereka tidak menginginkan resiko dari komitmen itu. Ketika sepasang kekasih memasuki pernikahan, kadang kala mereka hanya membayangkan hal-hal yang baik dan impian-impian yang indah, tanpa melihat realita bahwa kadang kala kita juga akan menghadapi masalah, musibah, bencana, dan hal-hal negatif lainnya, dan ini adalah bagian yang juga harus kita lewati dari sebuah komitmen.

Karena itu, bicara tentang komitmen, kita harus mengingat bahwa untuk bisa bertahan dalam sebuah komitmen, kita perlu memiliki kerelaan untuk melewati hal-hal baik maupun buruk, yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan bersama-sama. Komitmen tidak bisa dijalankan secara sepihak, melainkan membutuhkan keterlibatan dari masing-masing pihak yang ada di dalamnya – walau tidak bisa disangkali pemutusan komitmen biasanya dilakukan oleh salah satu pihak saja. Karenanya, jika kita ingin memastikan bahwa sebuah komitmen akan bisa bertahan untuk jangka waktu panjang, kedua belah pihak harus mengerjakan apa yang menjadi kewajiban masing-masing.

Tidak jarang rasa jenuh dijadikan sebagai alasan untuk memutuskan komitmen. Padahal, jika kita mengorek lebih dalam apa yang menjadi alasan seseorang menjadi jenuh dan apa yang menyebabkan seseorang memutuskan komitmen yang ia buat sendiri, persoalannya terletak pada pikiran orang yang bersangkutan (bersifat psikologis belaka). Mengapa seseorang menjadi jenuh? Secara psikologis penyebabnya adalah karena orang tersebut mulai merasa apa yang ia kerjakan mulai menjadi rutinitas, kurang ‘menantang’, dan sebagainya.

Untuk menanggulangi kejenuhan sebenarnya kita bisa melakukan hal-hal yang kreatif dalam pekerjaan, bekerja dengan cara-cara yang berbeda, mengubah tata letak meja kita (jika memungkinkan), mengubah tampilan pada layar komputer kita, dan sebagainya. Meskipun kecil dan sederhana, hal-hal tersebut bisa menolong kita untuk tidak begitu saja menjadi jenuh.

Melatih diri untuk berkomitmen

Untuk melatih komitmen sebenarnya kita bisa memulai dari titik yang paling sederhana, yaitu membangun komitmen diri sendiri. Melatih komitmen pada diri sendiri sebenarnya sangat mudah, karena kita sendiri yang menetapkan tujuannya. Sebagai contoh, kita mengambil komitmen untuk bangun pada pukul 5 setiap pagi dan berolahraga – ini adalah tujuan yang kita tetapkan sendiri. Yang perlu kita lakukan hanyalah terus belajar untuk konsisten dengan keputusan dan komitmen yang kita buat. Akan tiba saatnya ketika kita bangun, kita merasa ogah-ogahan; ini justru merupakan sebuah latihan untuk menanggulangi kemalasan-kemalasan yang sering kali membuat kita membatalkan komitmen kita sendiri.

Di sisi lain, hal itu juga menjadi sebuah ujian: sampai sejauh mana komitmen kepada diri sendiri ini kita bangun. Kalau komitmen kepada diri sendiri sudah terbangun dalam diri kita, maka komitmen kepada orang lain, komitmen kepada keluarga, atau komitmen kepada pekerjaan akan lebih mudah untuk dilakukan, karena kesemuanya bersifat eksternal. Yang terpenting adalah komitmen yang bersifat internal, yang berpusat pada diri sendiri. Jika perusahaan tidak memiliki goal, akan sulit bagi kita untuk mengukur tingkat keberhasilan. Ada beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab mengapa karyawan tidak memahami goal perusahaan. Penyebab pertama adalah, karena pemimpin yang kurang bisa mengkomunikasikan goal kepada karyawan-karyawannya. Penyebab lainnya adalah karena kita sebagai karyawan tidak memahami atau tidak mau tahu dengan goal yang ditetapkan oleh pemimpin.

Perusahaan yang ingin berkembang harus memiliki tujuan dan pencapaian-pencapaian tertentu. Kalau seorang karyawan merasa tidak ada komunikasi antara pemimpin dengan karyawan, ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya: pertama, karena pemimpin merasa karyawan sudah tahu atau seharusnya tahu apa yang pemimpin inginkan. Kedua, karena pemimpin merasa sudah cukup memberitahukan apa yang menjadi goalnya. Nah, faktor yang paling dominan dalam komunikasi adalah ‘apa yang diharapkan oleh masing-masing pihak?’ – yang akan menolong kita membangun komunikasi dengan sehat. Jika saya adalah pemimpin dan Anda adalah karyawan saya, maka apa yang Anda inginkan dan apa yang saya inginkan harus sejalan dulu, baru komunikasi akan terbangun dengan baik.

Selama apa yang saya inginkan sebagai pemimpin dan apa yang Anda inginkan sebagai karyawan tidak sejalan, maka apa pun yang saya sampaikan akan bisa disalahpahami. Jadi, dalam hal ini, cobalah memahami apa yang ada dalam hati dan pikiran pemimpin Anda, karena ketika Anda sebagai karyawan bisa memahami hati dan pikiran pemimpin, akan jauh lebih mudah untuk bisa berkomunikasi dengan pemimpin Anda. Seseorang yang tidak bisa memegang komitmen pada dirinya sendiri tidak mungkin bisa memegang komitmen kepada orang lain atau institusi lain yang ruang lingkupnya lebih besar. Jadi, untuk mencapai kesuksesan, mulailah membangun level komitmen pada diri sendiri terlebih dulu.

Dari situ kita bisa mengembangkan atau meningkatkan komitmen kepada ruang lingkup yang lebih luas lagi: keluarga, pekerjaan/perusahaan, dll. Dalam sebuah perusahaan yang memiliki tim kerja, tidak bisa dipungkiri bahwa setiap anggota tim memiliki level komitmen yang berbeda-beda. Untuk menyiasatinya, orang yang menjadi pemimpin tim haruslah seseorang yang bisa memotivasi anggota-anggotanya dan memiliki kemampuan untuk memaksimalkan kinerja dari anggota tim yang lain.

Ketika pemimpin tim mendapati bahwa ada anggota-anggota tim yang memiliki level komitmen yang lebih rendah, sebagai pemimpin ia harus mengambil sebuah tindakan ekstra – entah memotivasi anggota tersebut atau menjatuhkan sangsi, demi optimalnya kinerja tim tersebut sehingga tujuan yang ditetapkan bisa dicapai dengan baik.
Tips untuk menjaga komitmen

Ada beberapa tips yang bisa menolong kita untuk menjaga komitmen:

  1. Tips pertama, tetapkan lebih dahulu goal atau tujuan yang ingin kita capai.
  2. Tips Kedua, tetapkan/pahami langkah-langkah yang harus kita ambil untuk mencapai goal tersebut. Buat langkah-langkah secara detil dan sistematis, karena jika tidak, kita akan kesulitan mengevaluasi progresifitas yang telah terjadi.
  3. Tips Ketiga, tetapkan tenggat waktu atau deadline untuk diri kita sendiri. Dengan menetapkan deadline, akan lebih mudah bagi kita untuk mengetahui apakah kita berhasil menyelesaikan langkah pertama dengan baik atau tidak. Keempat, tetapkan ‘hukuman’ bagi diri kita seandainya kita tidak mengikuti langkah-langkah yang ada atau tidak memenuhi target, dan tetapkan juga apa yang menjadi ‘imbalan’ bagi kita jika berhasil mencapai target yang ditetapkan tersebut.

    Setelah kita menetapkan reward dan punishment bagi diri sendiri, pastikan kita tetap konsisten dengan apa yang sudah kita tetapkan – hal ini akan menolong kita untuk berpegang pada komitmen yang harus kita jalani. Bicara tentang komitmen, kita berbicara tentang pengambilan keputusan, saling mempercayai dan tujuan bersama. Ketika kita ingin terus memegang komitmen, pertama-tama kita harus memastikan bahwa apa pun keputusan yang akan kita ambil sudah ditimbang sisi baik maupun sisi buruknya, sisi kewajiban maupun tanggung jawabnya. Lalu, pastikanlah kita membangun kepercayaan satu sama lain, karena hanya dengan cara demikian komitmen yang ada akan menjadi kekal.

  4. Tips terakhir, dengan mengetahui goal atau tujuan bersama yang sudah disepakati, kita akan bisa melihat bahwa apa pun yang sudah kita putuskan sebagai sebuah komitmen akan layak untuk diperjuangkan, karena kita dapat menikmati adanya sense of accomplishment dalam diri kita.

Tidak ada hal lain yang lebih membahagiakan seseorang yang sudah bekerja keras menjaga komitmennya selain menikmati sense of accomplishment atas apa yang sudah ia kerjakan.

Komitmen adalah sesuatu yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan. Sehingga tanpa komitmen jargon Stop Dreaming Start Action hampir mustahil untuk bisa diwujudkan. Karena itu, jangan biarkan perasaan dan pertimbangan-pertimbangan yang kita ambil karena gejolak emosional membatalkan komitmen yang kita miliki.

Selengkapnya...

Aplikasi Stop Dreaming Start Action

Saya melihat begitu pentingnya Action dari Stop Dreaming Start Action. Jadi, tulisan ini saya beri tema APLIKASI STOP DREAMING START ACTION. Dengan kata Penerapan konsep ini dengan Action yang nyata dan efisien, dengan cara ini tampaknya konsep Joko Susilo ini akan lebih realistis. Sebab Aplikasi Konsep ini dapat dimaknai Action with move: progress by being changed; “The speech has to go through several more drafts”; “run through your presentation before the meeting”.
Saya mencoba menekankan kembali arti pentingnya Tindakan atau Action untuk kesuksesan. Bertindak (take action) adalah kata kunci untuk meraih tujuan. Kenapa demikian? Karena hanya dengan tindakanlah kita melakukan usaha nyata guna meraih apa pun yang kita inginkan sehingga bisa tercapailah apa teori Stop Dreaming Start Action. Dengan bertindak/bergerak kita menempun cara untuk mendapatkan apa yang kita harapkan.

Orang yang memiliki impian namun hanya berdiam diri saja adalah pemimpi sejati yang hanya bisa bermimpi. Orang tipe ini hanya mengharap keajaiban datang seperti ketika Aladin menemukan lampu ajaib dan mengeluarkan jinnya. Jin ini akan mengabulkan apa pun permintaan tuannya. Sayangnya orang seperti ini bukanlah Aladin yang hanya ada dalam dongeng. Orang ini hanya menipu diri, padahal hukum alam tidak bisa ditipu.

stop-dreaming-start-action-2Orang yang bergerak mengejar impian adalah orang yang realistis. Ia sadar ada sebuah harga yang harus dibayar untuk terwujudnya sebuah impian. Ia kemudian menyempurnakan ikhtiar agar impian itu bisa mewujud menjadi sebuah kenyataan. Ia tahu apa impiannya dan ia pun tahu apa yang harus dilakukan. Maka orang tipe ini besar sekali kemungkinan impiannya akan tercapai.

Seperti halnya Action Jet Li, pelaksanaan Stop Dreaming Start Action ini pun perlu jurus-jurus yang ampuh dengan tata aturan yang harus dipatuhi agar Action mempunyai makna sesuai dengan konsepnya. Siapa yang tak kenal Jet Li? Bagi penggemar film-film action, khususnya silat, pastilah satu nama ini tak bisa lepas dari ingatan. Gerakannya yang lincah dan gaya bertarungnya sangat lentur. Tak heran, sebab, sosok ini-Jet Li-bukan sekadar aktor yang ahli di layar perak, tapi juga memang juara beladiri sejati di kehidupan senyatanya. Tengoklah prestasinya. Berturut-turut selama lima tahun, dari 1974-1979, Jet Li mampu menjuarai kejuaraan bela diri pada pertandingan Chinese National Martial Arts Contest. Dalam Action-nya Jet Li selalu tunduk kepada konsep-konsep dari jurus yang dikuasainya. Tak heran karena ia terlatih dan Ia sekolah :), sekolah beladiri di Beijing Athletic School.

Ketenaran Jet Li merupakan buah kerja keras dan semangat pantang menyerah dalam hidupnya. Kesuksesan yang diraihnya, selaras dengan Komitmen Stop Dreaming Start Action, Sikap yang luar biasa!!


Beberapa jurus yang harus dipatuhi antara lain untuk dapat Sukses mengaplikasikan Theory Stop Dreaming Start Action dalam Bisnis antara lain :

  1. Patuhilah Konsep Stop Dreaming Start Action
  2. Yakinlah Bahwa Anda Bisa Sukses
  3. Apabila Anda benar-benar mengharapkan suatu kesuksesan, maka harapan ini memiliki efek yang kuat terhadap sikap dan kepribadian Anda. Semakin besar keyakinan terhadap harapan Anda, semakin mungkin bahwa Anda akan melakukan dan mengatakan sesuatu yang konsisten dengan apa yang Anda harapkan akan terjadi. Orang yang sukses berharap untuk menjadi sukses. Orang yang sukses senantiasa mengharapkan kesuksesan-kesuksesan dan yakin bahwa hal itu akan terjadi dalam hidupnya.

    Keyakinan Anda yang terdalam membentuk suatu layar prasangka yang membelokkan realitas eksternal Anda dan menyebabkan Anda melihat sesuatu tidak dengan cara yang sebenarnya tetapi dengan cara Anda. Keyakinan Anda yang kuat dapat menjadi kenyataan, “Anda bukanlah apa yang Anda pikir tentang siapa diri Anda, tetapi apa yang Anda pikirkan, itulah Anda”.

    Hal terburuk dari semua keyakinan adalah keyakinan yang membatasi diri. Ini adalah keyakinan karena mengalami realita perkembangan dalam hidup, yang biasanya adalah perkembangan yang salah, yang menyebabkan Anda yakin bahwa Anda memiliki keterbatasan dalam beberapa hal. Sebagai hasil dari keyakinan yang mebatasi diri Anda, Anda terus menerus menganggap remeh diri Anda, dengan mudah menyerah dalam mengejar tujuan, dan lebih buruk lagi, bercerita kepada orang lain disekitar Anda bahwa Anda memiliki kekurangan dalam kualitas dan kemampuan tertentu.

    Salah satu langkah terpenting yang perlu Anda ambil adalah mengatasi keyakinan yang membatasi diri Anda. Anda memulai proses ini dengan membayangkan bahwa Anda tidak memiliki keterbatasan sama sekali. Ketika Anda mengembangkan otak Anda sampai ke titik yang benar-benar Anda yakini, bahwa Anda dapat melakukan apapun yang Anda masukkan ke dalam otak, Anda akan menemukan suatu cara untuk menjadikan keyakinan itu sebuah realitas. Hasilnya seluruh keyakinan Anda akan berubah.Keyakinan merupakan hal yang sulit untuk diubah, namun keyakinan merupakan hal yang dapat dipelajari.

    Dan apapun yang telah dipelajari dapat dihapus. Anda dapat mengembangkan keyakinan akan keberanian, kepercayaan diri dan ketekunan yang tak dapat dihentikan yang diperlukan untuk mendapatkan kesuksesan besar dengan cara memprogram otak alam bawah sadar Anda dengan cara tertentu.

  4. Jagalah Kesehatan
  5. Kesehatan sudah kita miliki dari awal, selain mensyukuri ada baiknya kita mengupayakan agar kesehatan yang kita miliki senantiasa bisa terjaga dengan baik dan optimal. Sayangnya banyak yang merasa telah memiliki kesehatan, sehingga merasa ‘tidak perlu cape-cape’ untuk meraihnya. Padahal kesehatan itu ibarat kekayaan, ia adalah sesuatu yang harus kita raih melalui suatu proess bukan sesuatu yang langsung kita miliki begitu saja.
    Kondisi yang tidak sakit atau masih sehat seperti sekarang adalah modal awal yang berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dan menjalankan peranan kita dengan baik, seperti bekerja, berkarya, belajar. Modal awal ini bisa hilang sewaktu-waktu apabila kita tidak menjaganya. Jadi Jagalah Kesehatan untuk Action Anda!

  6. Segeralah Action!
  7. Ini artinya konsep Stop Dreaming Start Action. Pesan moral dari kata kata mutiara pendek ini adalah tindakan. Memang benar tindakan adalah kekuatan! Action is power!

    Kita mungkin punya sebongkah impian indah, segudang rencana, setumpuk ide cemerlang, tetapi semua itu tidak akan menghasilkan apapun, jika kita tidak berani memulai dengan langkah pertama.

    Hal ini mengingatkan saya pada ciri-ciri manusia yang menurut saya ada empat tipe tentang teori dan praktek.

    1. Tipe pertama, yaitu orang yang tidak punya teori sekaligus tidak praktek.
      Orang seperti ini tidak memiliki semangat dan tidak mau belajar. Kehidupannya tanpa tujuan, tanpa gairah. Hidup hanya dijalani ala kadarnya. Inilah pilihan orang-orang gagal. Mungkin tipe ini menjadi bagian terbesar dari sebuah masyarakat yang tertinggal.
    2. Tipe kedua, orang yang punya teori tetapi tidak praktek.
      Inilah tipe orang yang senang mengumpulkan serta menyerap berbagai macam teori. Namun sayang, segudang teori yang dimilikinya, tidak mampu dipraktekan dengan tindakan nyata. Jadi, yang ada hanya teori kosong alias NATO, No Action Theory Only! :)
    3. Tipe ketiga, yaitu orang yang tidak punya teori tetapi mampu praktek.
      Mampu menjalankan seperti yang diteorikan orang lain. Inilah tipe orang yang berorientasi pada tindakan, mau belajar dari pengalaman, teori, maupun kebijaksanaan orang lain. Tipe orang ketiga ini mungkin pada awal melangkah akan mengalami berbagai macam gangguan, kesulitan, bahkan kegagalan. Namun dia menyadari semua itu harus dihadapi sebagai pembelajaran dan pematangan mental. Di sinilah letak para otodidak sejati yang belajar melalui keberanian tindakan.
    4. Tipe keempat, orang yang punya teori sekaligus mampu memprakteknya.
      Sudah pasti tipe ini adalah orang yang mantap dan matang mentalnya, karena tertempa oleh banyaknya problem kehidupan yang mampu dikendalikan dan diatasi. Inilah tipe orang sukses yang paling ideal. Tipe orang yang optimis, punya visi, sekaligus berani melangkah.

    Ingin menjadi tipe yang manakah Anda? Semua pilihan tergantung di tangan Anda. Life is not theory. Life is action! Hidup bukanlah teori. Hidup adalah aksi!

    stop-dreaming-start-action
  8. Carilah Seorang Guru
  9. Jangan Menjadi Diri Anda Sendiri
  10. Jangan Malu Bertanya
  11. Jangan Sombong
  12. Harus Mau Bekerja Keras
  13. Terapkan Prinsip Kaizen
  14. Fokus dalam Action
  15. Tidak Banyak Berkhayal
  16. Minimalisir Gangguan
  17. stop-dreaming-start-action-3

  18. Jangan Mengambil Jalur Black Hat (Curang)
  19. Bekerja Cerdas
  20. Bekerja Sama
  21. Jangan Takut Gagal
  22. Berdoalah dan Berserah Dirilah kepada Allah S.W.T.
Selengkapnya...

Followers

PMDK © 2009 Template Redesign by Not Just A Reference.

TOP