Milih Jurusan di PMDK UNS Mempertimbangkan Jurusan Asal Siswa
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberlakukan syarat khusus dalam penerimaan calon mahasiswa lewat jalur SNMPTN undangan nasional. Calon mahasiswa harus berasal dari jurusan serumpun. "Memang aturan dari Kemendiknas semua calon mahasiswa bisa dari lintas jurusan. Tetapi atas pertimbangan dan kesepakatan seluruh fakultas, yang diterima hanya dari jurusan serumpun saja," kata Prof Dr Ravik Karsidi MS, rektor UNS terpilih.
Ketua SNMPTN Panitia Lokal Solo itu mengatakan, artinya siswa dari jurusan IPS hanya boleh mendaftar di program studi (prodi) IPS, dan siswa dari jurusan IPA hanya boleh mendaftar di prodi IPA. "Kecuali dua prodi saja, yakni Prodi PGSD Guru Kelas, Prodi Penjaskes, dan Prodi Kepelatihan Olahraga. Itu saja yang boleh lintas jurusan. Yang lain tidak bisa," kata dia di sela-sela sosialisasi SNMPTN jalur undangan di Auditorium UNS.
Syarat khusus ini diperbolehkan oleh Kemendiknas. Selain itu dari pengalaman sebelumnya, pada saat penyelenggaraan PMDK UNS sudah mensyaratkan harus serumpun. Sehari penuh UNS melakukan sosialisasi diikuti 600 wakil sekolah se-Solo Raya. Pada pekan ini pula rencananya akan dilakukan sosialisasi dengan mengundang 200 wakil sekolah dari Ngawi, Madiun, Magetan, Ponorogo dan Pacitan.
Ketua SNMPTN Panitia Lokal Solo itu mengatakan, artinya siswa dari jurusan IPS hanya boleh mendaftar di program studi (prodi) IPS, dan siswa dari jurusan IPA hanya boleh mendaftar di prodi IPA. "Kecuali dua prodi saja, yakni Prodi PGSD Guru Kelas, Prodi Penjaskes, dan Prodi Kepelatihan Olahraga. Itu saja yang boleh lintas jurusan. Yang lain tidak bisa," kata dia di sela-sela sosialisasi SNMPTN jalur undangan di Auditorium UNS.
Syarat khusus ini diperbolehkan oleh Kemendiknas. Selain itu dari pengalaman sebelumnya, pada saat penyelenggaraan PMDK UNS sudah mensyaratkan harus serumpun. Sehari penuh UNS melakukan sosialisasi diikuti 600 wakil sekolah se-Solo Raya. Pada pekan ini pula rencananya akan dilakukan sosialisasi dengan mengundang 200 wakil sekolah dari Ngawi, Madiun, Magetan, Ponorogo dan Pacitan.