UM UPI Jalur Mandiri Tetap Dibuka
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tahun ini tetap menyelenggarakan jalur seleksi mandiri untuk penerimaan mahasiswa jenjang S-1. Alasannya, model seleksi nasional dinilai belum cukup untuk menjaring ribuan calon guru yang akan kuliah di kampus itu.
Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Hubungan Internasional Universitas Pendidikan Indonesia Furqon mengatakan, rektorat memilih untuk mengikuti ketentuan pemerintah yang masih membolehkan setiap perguruan tinggi negeri membuka seleksi jalur mandiri.
Tahun ini, UPI akan mematok kuota 60 persen untuk mahasiswa baru dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). “Sepuluh persen di antaranya untuk jalur undangan yang akan diintegrasikan dengan jalur PMDK (penelusuran minat dan kemampuan),” ujarnya saat dihubungi, Jumat (14/1).
Sisa jatah 40 persen akan dipakai UPI untuk membuka jalur seleksi mandiri. Ujiannya sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, akan digelar setelah tes SNMPTN tertulis. “Tesnya (SNMPTN dan seleksi mandiri) masing-masing, jadwalnya sekarang masih disusun,” kata Furqon.
SNMPTN tertulis 2011 akan dibuka pendaftarannya pada 2-24 Mei mendatang. Tes tertulis berlangsung 31 Mei hingga 1 Juni, sedangkan ujian keterampilan pada 3-4 Juni. Hasil SNMPTN itu rencananya akan diumumkan serentak 30 Juni.
Furqon membantah alasan tetap dibukanya jalur seleksi mandiri karena biaya sumbangan masuk kuliahnya lebih mahal daripada jalur reguler SNMPTN. Menurutnya, dana sumbangan mahasiswa dari jalur seleksi mandiri dan reguler SNMPTN jumlahnya beragam.
Alasan utamanya karena SNMPTN dinilai masih kurang untuk menjaring calon mahasiswa khususnya bagi para calon guru. “Misalnya untuk calon guru di samping kemampuan intelektual, moral dan karakteristik pribadi juga perlu diperhatikan,” ujarnya.
Tahun ini, kata Furqon, jumlah mahasiswa baru jenjang S-1 yang akan diterima sama seperti tahun lalu, mencapai 6.000 orang lebih. Pada 2010, UPI menampung 3.165 mahasiswa dari jalur SNMPTN, PMDK, dan bantuan Bidik Misi untuk siswa tidak mampu. Sedangkan seleksi mandiri menjaring 3.148 mahasiswa.
Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Hubungan Internasional Universitas Pendidikan Indonesia Furqon mengatakan, rektorat memilih untuk mengikuti ketentuan pemerintah yang masih membolehkan setiap perguruan tinggi negeri membuka seleksi jalur mandiri.
Tahun ini, UPI akan mematok kuota 60 persen untuk mahasiswa baru dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). “Sepuluh persen di antaranya untuk jalur undangan yang akan diintegrasikan dengan jalur PMDK (penelusuran minat dan kemampuan),” ujarnya saat dihubungi, Jumat (14/1).
Sisa jatah 40 persen akan dipakai UPI untuk membuka jalur seleksi mandiri. Ujiannya sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, akan digelar setelah tes SNMPTN tertulis. “Tesnya (SNMPTN dan seleksi mandiri) masing-masing, jadwalnya sekarang masih disusun,” kata Furqon.
SNMPTN tertulis 2011 akan dibuka pendaftarannya pada 2-24 Mei mendatang. Tes tertulis berlangsung 31 Mei hingga 1 Juni, sedangkan ujian keterampilan pada 3-4 Juni. Hasil SNMPTN itu rencananya akan diumumkan serentak 30 Juni.
Furqon membantah alasan tetap dibukanya jalur seleksi mandiri karena biaya sumbangan masuk kuliahnya lebih mahal daripada jalur reguler SNMPTN. Menurutnya, dana sumbangan mahasiswa dari jalur seleksi mandiri dan reguler SNMPTN jumlahnya beragam.
Alasan utamanya karena SNMPTN dinilai masih kurang untuk menjaring calon mahasiswa khususnya bagi para calon guru. “Misalnya untuk calon guru di samping kemampuan intelektual, moral dan karakteristik pribadi juga perlu diperhatikan,” ujarnya.
Tahun ini, kata Furqon, jumlah mahasiswa baru jenjang S-1 yang akan diterima sama seperti tahun lalu, mencapai 6.000 orang lebih. Pada 2010, UPI menampung 3.165 mahasiswa dari jalur SNMPTN, PMDK, dan bantuan Bidik Misi untuk siswa tidak mampu. Sedangkan seleksi mandiri menjaring 3.148 mahasiswa.