PMDK UNS Tetap Eksis
PMDK Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)tetap diadakan tak terkena imbas dari kebijakan Pemerintah. Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam penerimaan mahasiswa baru tahun 2011 akan menggunakan tiga jalur seleksi, yaitu melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK), serta jalur swadana. UNS juga tetap akan melaksanakan ujian mandiri meskipun beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) lain telah memutuskan untuk tidak menggelarnya.
Demikian diungkapkan Ketua Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS Prof Ravik Karsidi MS, di Solo, Senin (24/1/2011). Untuk jalur SNMPTN ujian tulis dengan kuota sebanyak 50 persen, PMDK 20 persen, dan sisanya untuk jatah penerimaan mahasiswa baru lewat program swadana.
"Perguruan tinggi lain memang sudah menghilangkan jalur ujian mandiri, tetapi UNS tetap membukanya. Karena kami memberikan akses yang lebih besar kepada calon mahasiswa yang tidak lulus SNMPTN," katanya.
Tahun lalu, kata Ravik, dari 46 ribu pendaftar melalui jalur SNMPTN hanya 20 ribu mahasiswa yang diterima sehingga masih banyak calon mahasiswa yang tidak mendapatkan kesempatan untuk masuk PTN. Alasan kedua, menurut Ravik, adalah dilihat dari sisi pendanaan.
"UNS membutuhkan dana untuk melakukan subsidi silang bagi mahasiswa yang tidak mampu, sebab UNS wajib menanggung beasiswa sebanyak 10 persen dari 20 persen mahasiswa yang tidak mampu," katanya.
Dengan alasan tersebut, UNS menetapkan akan mempertahankan ujian mandiri pada penerimaan mahasiswa baru tahun ini. PTN yang sudah memutuskan untuk tidak melakukan ujian mandiri antara lain ITB, UGM Undip dan Unnes. Pembatalan ujian mandiri tersebut berdasarkan atas instruksi Menteri Pendidikan Nasional.
"Dalam instruksi Mendiknas tersebut hanya dikatakan pembatasan penerimaan mahasiswa lewat jalur ujian tulis minimal 60 persen dari jumlah mahasiswa baru yang akan diterima dan tidak ada klausul yang melarang," katanya.
Hanya, pelaksanaan ujian mandiri tersebut dilaksanakan setelah pengumuman ujian nasional (UN) dan SNMPTN, sehingga tidak dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Demikian diungkapkan Ketua Panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS Prof Ravik Karsidi MS, di Solo, Senin (24/1/2011). Untuk jalur SNMPTN ujian tulis dengan kuota sebanyak 50 persen, PMDK 20 persen, dan sisanya untuk jatah penerimaan mahasiswa baru lewat program swadana.
"Perguruan tinggi lain memang sudah menghilangkan jalur ujian mandiri, tetapi UNS tetap membukanya. Karena kami memberikan akses yang lebih besar kepada calon mahasiswa yang tidak lulus SNMPTN," katanya.
Tahun lalu, kata Ravik, dari 46 ribu pendaftar melalui jalur SNMPTN hanya 20 ribu mahasiswa yang diterima sehingga masih banyak calon mahasiswa yang tidak mendapatkan kesempatan untuk masuk PTN. Alasan kedua, menurut Ravik, adalah dilihat dari sisi pendanaan.
"UNS membutuhkan dana untuk melakukan subsidi silang bagi mahasiswa yang tidak mampu, sebab UNS wajib menanggung beasiswa sebanyak 10 persen dari 20 persen mahasiswa yang tidak mampu," katanya.
Dengan alasan tersebut, UNS menetapkan akan mempertahankan ujian mandiri pada penerimaan mahasiswa baru tahun ini. PTN yang sudah memutuskan untuk tidak melakukan ujian mandiri antara lain ITB, UGM Undip dan Unnes. Pembatalan ujian mandiri tersebut berdasarkan atas instruksi Menteri Pendidikan Nasional.
"Dalam instruksi Mendiknas tersebut hanya dikatakan pembatasan penerimaan mahasiswa lewat jalur ujian tulis minimal 60 persen dari jumlah mahasiswa baru yang akan diterima dan tidak ada klausul yang melarang," katanya.
Hanya, pelaksanaan ujian mandiri tersebut dilaksanakan setelah pengumuman ujian nasional (UN) dan SNMPTN, sehingga tidak dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya.