PMDK UNS Bersifat Nasional
Pihak sekolah mengaku senang dengan kebijakan baru pemerintah yang akan menasionalkan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) mulai 2011. Pasalnya mekanisme terbaru akan lebih menguntungkan siswa.
Kepala SMAN 1 Solo, Drs HM Thoyibun, saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Senin (10/1), mengungkapkan berdasarkan mekanisme yang baru, nantinya setiap siswa diperbolehkan memilih dua perguruan tinggi negeri (PTN) saat mendaftar melalui jalur PMDK atau jalur yang nantinya diganti dengan nama Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) melalui undangan nasional. “Jadi kesempatan siswa untuk diterima akan lebih besar,” ujarnya.
Namun demikian hingga Senin ia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait perubahan itu. Menurutnya informasi resmi baru akan diterima sekolahnya pada 13 Januari. Selama ini, terangnya, cukup banyak siswa SMAN 1 Solo yang masuk PTN melalui jalur PMDK. Pada tahun 2010 ada 179 siswa yang diterima melalui PMDK. Sisanya masuk melalui jalur ujian masuk (UM) yang dilaksanakan sebelum UN dan SNMPTN. “Siswa yang akhirnya ikut SNMPTN hanya sekitar 65 siswa. Dari jumlah itu kebanyakan diterima,” jelasnya.
Thoyibun juga menyambut baik rencana pemerintah yang mengatur penerimaan mahasiswa baru agar dilaksanakan setelah pelaksanaan UN. Menurutnya hal itu akan membantu siswa agar fokus terhadap UN terlebih dahulu. Karena bebannya lebih ringan, kemungkinan hasil UN-nya juga akan lebih baik. “Siswa juga akan lebih serius mengerjakan soal-soal UN,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Dr dr Much Syamsulhadi SpKJ (K) mengatakan bahwa jalur PMDK nantinya akan diganti dengan SNMPTN melalui undangan nasional. Lebih lanjut Pembantu Rektor I UNS, Prof Dr Ravik Karsidi MS menguraikan jika sebelumnya panitia PMDK adalah lokal setiap PTN, nantinya panitia bersifat nasional di pusat. Terkait persyaratan, kata Ravik, tidak ada perubahan signifikan.
“Kemungkinan sama dengan tahun lalu. Yaitu rapor siswa mulai semester I-V. Siswa yang berhak mendaftar adalah mereka yang menempati peringkat 20% terbaik di kelasnya. Jika satu kelas ada 40 siswa, berarti delapan siswa dengan perolehan nilai tertinggi,” imbuhnya.
UNS, imbuhnya, telah mengirimkan formulir kepada 800 sekolah di Indonesia agar mengisi data terkini tentang prestasi sekolah. Data itu akan menjadi salah dasar penentuan seorang siswa diterima melalui jalur SNMPTN undangan nasional atau tidak.
Kepala SMAN 1 Solo, Drs HM Thoyibun, saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Senin (10/1), mengungkapkan berdasarkan mekanisme yang baru, nantinya setiap siswa diperbolehkan memilih dua perguruan tinggi negeri (PTN) saat mendaftar melalui jalur PMDK atau jalur yang nantinya diganti dengan nama Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) melalui undangan nasional. “Jadi kesempatan siswa untuk diterima akan lebih besar,” ujarnya.
Namun demikian hingga Senin ia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait perubahan itu. Menurutnya informasi resmi baru akan diterima sekolahnya pada 13 Januari. Selama ini, terangnya, cukup banyak siswa SMAN 1 Solo yang masuk PTN melalui jalur PMDK. Pada tahun 2010 ada 179 siswa yang diterima melalui PMDK. Sisanya masuk melalui jalur ujian masuk (UM) yang dilaksanakan sebelum UN dan SNMPTN. “Siswa yang akhirnya ikut SNMPTN hanya sekitar 65 siswa. Dari jumlah itu kebanyakan diterima,” jelasnya.
Thoyibun juga menyambut baik rencana pemerintah yang mengatur penerimaan mahasiswa baru agar dilaksanakan setelah pelaksanaan UN. Menurutnya hal itu akan membantu siswa agar fokus terhadap UN terlebih dahulu. Karena bebannya lebih ringan, kemungkinan hasil UN-nya juga akan lebih baik. “Siswa juga akan lebih serius mengerjakan soal-soal UN,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Dr dr Much Syamsulhadi SpKJ (K) mengatakan bahwa jalur PMDK nantinya akan diganti dengan SNMPTN melalui undangan nasional. Lebih lanjut Pembantu Rektor I UNS, Prof Dr Ravik Karsidi MS menguraikan jika sebelumnya panitia PMDK adalah lokal setiap PTN, nantinya panitia bersifat nasional di pusat. Terkait persyaratan, kata Ravik, tidak ada perubahan signifikan.
“Kemungkinan sama dengan tahun lalu. Yaitu rapor siswa mulai semester I-V. Siswa yang berhak mendaftar adalah mereka yang menempati peringkat 20% terbaik di kelasnya. Jika satu kelas ada 40 siswa, berarti delapan siswa dengan perolehan nilai tertinggi,” imbuhnya.
UNS, imbuhnya, telah mengirimkan formulir kepada 800 sekolah di Indonesia agar mengisi data terkini tentang prestasi sekolah. Data itu akan menjadi salah dasar penentuan seorang siswa diterima melalui jalur SNMPTN undangan nasional atau tidak.