Tuesday, September 1, 2009

Tausiyah Ramadhan


Oleh : Prof. Dr. Nasaruddin Umar dan Drs. Asep R. Dewanto, SH
"Ibarat sebuah tamu, Ramadhan itu sebentar lagi berlabuh di dalam hati kita masing-masing. Jadi, siapa di antara mereka yang mempersiapkan pelabuhannya dengan baik, yang mempersiapkan kamar tamu dan dandanan segala macam, maka Ramadhan akan memilih jiwa yang seperti itu. Ini simbolik," tandas {Prof Dr Nasaruddin Umar?} Apa arti kehadiran Ramadhan? Bagaimana mengoptimalkan Ramadhan? Seberapa pentingkah mempelajari Islam melalui buku-buku di bulan Ramadhan? Berikut ini wawancara wartawan Republika, Damanhuri Zuhri dengan Dirjen Bimas Islam Depag itu.

Apa arti kehadiran Ramadhan?
Salah satu arti yang sangat penting kehadiran Ramadhan adalah momentum bagi kita untuk mohon kepada Allah bagaimana menjinakkan jiwa kita. Selama ini jalan pikiran kita bengkok-bengkok. Selama ini hati kita keras, jiwa kita kotor. Ramadhan itu berfungsi untuk meluruskan jalan pikiran kita, membersihkan hati nurani kita. Kemudian melunakkan jiwa kita yang keras. Itu fungsinya Ramadhan.

Kalau selama ini kita maskulin maka kita diajak untuk menjadi feminin. Kalau selama ini kita power struggle kita diajak untuk menjadi naturing. Kalau selama ini kita keras dan kasar, kita diajak untuk lembut. Nah, itulah fungsi Ramadhan untuk memberikan bengkel tune-up hati kita, batin kita setiap tahun.

Ibarat mobil, setiap berapa bulan sekali atau setiap sekian kilometer harus di-tune-up supaya nanti semuanya oke. Ramadhan itu tiba untuk melakukan tune-up jiwa kita agar jiwa kita bisa original kembali. Di samping itu, bulan suci Ramadhan ini banyak sekali rangkaian-rangkaian ibadah kemanusiaan di dalamnya. Ada zakat fitrah, ada zakat mal. Kita dianjurkan bersilaturahim. Kemudian juga ada shalat berjamaah, tarawih, pokoknya festival ibadah bulan Ramadhan itu luar biasa.

Pada saat sahur, suasana di kampung-kampung ramai sekali. Panci-pancian dipukul pada saat sahur. Televisi kita didandani selama 24 jam menjadi TV-TV Islam betul. Hotel-hotel didandani seperti bangunan masjid. Masjid jamaahnya selalu penuh sampai keluar. Inilah festival tahunan yang bagi umat Islam luar biasa.

Lihat, pasar-pasar, menjelang bulan suci Ramadhan itu penuh sesak. Ini rahmat buat semuanya. Jadi, orang-orang non-Muslim juga merasakan maknanya. Mal-mal di mana penjualnya banyak yang bukan Muslim, itu juga penen.

Kendaraan-kendaraan, bus-bus, meraup untung luar biasa pada bulan Ramadhan. Apalagi namanya pesawat, penjaga makam. Pokoknya bulan suci Ramadhan itu semua dapat. Dapat tunjangan lebaran (THR) bagi pegawai. Pokoknya bulan suci Ramadhan itu semuanya panen sampai kepada tukang minta-minta di jalan makin marak. Jauh-jauh hari sudah mereka siapkan. Kencleng masjid yang tadinya kosong sekarang menjadi bertambah.

Bulan suci Ramadhan itu bulan yang betul-betul penuh rahmat kemanusiaan. Bukan hanya dialami oleh Islam juga non-Islam. Jadi, kalau bulan Ramadhan ini tidak mampu menjinakkan jiwa seseorang, maka orang itu keterlaluan.

Nah, bagi Indonesia ini satu hal yang sangat penting. Karena baru saja kita melakukan pemilihan umum legislatif, mungkin banyak di antara kita yang berseberangan satu sama lain, banyak di antara kita benci membenci. Maka bulan suci Ramadhan, seolah-olah hadir untuk melakukan stimulus bagaimana menghimpun kembali yang berserakan, bagaimana memuluskan kembali yang kasar, bagaimana menyatukan yang berbeda, bagaimana kita saling memaafkan satu sama lain sehingga kita kembali utuh menjadi satu warga bangsa. Dan kita kembali menjadi satu umat.

Insya Allah pasca lebaran nanti, kita akan menjalani program-program pembangunan kita di masa yang akan datang sebagai warga bangsa, dan juga kita berharap hubungan-hubungan kita menjadi serba baik dengan halal-bihalal nanti. Ramadhan ini betul-betul manfaatnya sangat besar buat bangsa Indonesia.

Apa saja yang perlu kita lakukan untuk mengoptimalkan kehadiran Ramadhan?
Yang perlu kita lakukan terutama istighfar lebih banyak, memohon maaf kepada kedua orang tua, silaturahim kepada keluarga, senior kita yang telah berjasa dalam hidup ini. Mulailah membuka Alquran, mulailah kita minta maaf terhadap orang-orang yang pernah kita fitnah, harus betul-betul berjiwa besar. Jangan menunggu Ramadhan tiba, tapi menjelang Ramadhan harus sudah kita lakukan. Istilahnya, kita mempersiapkan pangkalan pendaratan bulan Ramadhan di dalam jiwa kita masing-masing. Karena terlambat kalau nanti masuk Ramadhan baru kita melakukan rangkaian itu semua. Jadi, siapkan hitung-hitungan kekayaannya sekarang, nanti pada saat Ramadhan kita hitung haulnya, kita zakat mal, kita bayar biar pahalanya, berkahnya lebih besar.

Termasuk dalam hal ini kita memperdalam agama melalui buku-buku Islam?
Benar. Persiapkan dan beli buku-buku Islam. Pelajarilah dengan baik, terutama menjelang Ramadhan maupun di saat bulan Ramadhan. Dengan cara demikian, keislaman kita akan makin bertambah.

Toko-toko yang menjual buku-buku Islam panen saat Ramadhan. Karena keistimewaan Ramadhan yang sangat tinggi. Makanya bulan Ramadhan itu disebut sebagai sayyidul syahr, artinya penghulunya bulan. Jadi, begini, di dalam satu minggu itu tujuh hari, ada yang disebut panglimanya hari (sayyidul ayyam) yaitu hari Jumat. Hari Jumat itu adalah hari yang paling mulia di antara tujuh hari itu.

Nah, di antara 12 bulan ada yang disebut sayyidul syahr, yang paling mulia di antara 12 bulan itum, panglimanya bulan itu, yakni bulan suci Ramadhan. Jadi, bulan Ramadhan itu, bulan yang dinanti-nanti oleh orang Islam

Selain buku-buku Islam, apalagi?
Buku-buku Islam itu luar biasa larisnya pada bulan suci Ramadhan. Yang tidak pernah membaca buku Islam, tiba-tiba membeli buku. Dan itu juga menambah maknanya mengisi Ramadhan dengan membaca buku-buku Islam. Selain buku, juga mushaf Alquran, Alquran terjemahan, dan kaset-kaset Islam. Makanya artis-artis Islam itu laku. Kaset-kaset kasidahan, lagu-lagu rohani atau religius, dan sebagainya.

Followers

PMDK © 2009 Template Redesign by Not Just A Reference.

TOP