IPB Menerbitkan Buku Penurunan Minat PT Pertanian
Institut Pertanian Bogor (IPB) Press meluncurkan buku berjudul "Fenomena Penurunan Peminat Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia", yang ditulis oleh sejumlah guru besar dan staf pengajar di lembaga pendidikan tinggi itu.
Juru bicara IPB Ir Henny Windarti, MSi dalam penjelasannya kepada ANTARA di Bogor, Ahad mengatakan bahwa buku tersebut dapat menjadi sumbangan berharga bagi para pemangku kepentingan sektor pertanian di Indonesia.
Buku tersebut ditulis oleh Prof Dr Ir Syafrida Manuwoto MSc, Dr Ir Andi Gunawan, M.Agr dan M Firdaus, SP, MSi.
Rektor IPB Dr Ir Herry Suhardiyanto M.Sc ketika mewisuda 1.059 lulusan IPB Tahap II Tahun Akademik 2008/2009 pada akhir Februari 2009, juga sempat menyampaikan fenomena turunnya minat generasi muda untuk belajar di perguruan tinggi pertanian itu.
Menurut dia, terkait dengan masa depan pembangunan pertanian Indonesia, saat ini Indonesia dihadapkan pada persoalan penurunan minat belajar generasi muda terhadap bidang ilmu pertanian, khususnya pada berbagai program studi bidang pertanian di universitas-universitas daerah.
"Namun, penurunan minat tersebut tidak terjadi di IPB, akan tetapi IPB memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta mengatasi masalah tersebut," katanya.
Ia mengatakan, sebagai gambaran, hasil seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) tahun 2008 menunjukkan masih terdapat 2.894 kursi kosong pada program studi bidang pertanian di 47 perguruan tinggi negeri.
Dikemukakannya pula bahwa turunnya minat calon mahasiswa ke bidang pertanian bukan hanya terjadi pada tahun 2008. Ia merujuk pada data bahwa sebanyak 45,23 persen bidang studi, daya tampungnya tidak terpenuhi pada tahun 2007, dan itu merupakan program studi yang terkait dengan bidang pertanian.
"Kita tidak boleh membiarkan hal ini berlangsung terus, jika tidak, 5-10 tahun ke depan kita akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas karena ini akan berimplikasi pada lemahnya sumber daya manusia (SDM) yang merupakan tulang punggung pembangunan pertanian," kata Rektor.
Sementara itu, guru besar IPB Prof Dr MA Chozin, saat menjabat Wakil Rektor I IPB pada tahun 2006 juga mengungkap turunnya jumlah calon mahasiswa yang berminat melanjutkan studi di bidang pertanian.
Menurut dia, selama lima tahun terakhir ini, calon mahasiswa yang mendaftar masuk ke IPB mengalami penurunan.
Penurunan tersebut, menurut dia, sejalan dengan menurunnya minat siswa SMA untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi secara keseluruhan di Indonesia. "Bukan hanya di IPB, tapi di seluruh perguruan tinggi di Indonesia, khususnya pada bidang-bidang studi yang berkaitan dengan pertanian," katanya.
Bahkan, menurut dia, berdasarkan data dari Departemen Pendidikan Nasional, dari tahun 2005 hingga Juni 2006 ada sekitar 40 fakultas pertanian yang ditutup akibat kekurangan peminat.
Hal ini, menurut Chozin, diduga akibat generasi muda sekarang tidak lagi tertarik pada bidang pertanian dan lebih memilih bidang lainnya.
"Untuk itu, diperlukan peran dari media untuk memginformasikan kepada masyarakat khususnya generasi muda mengenai kemajuan bidang pertanian," kata dia.
Diharapkan ke depannya minat generasi muda terhadap bidang pertanian terus meningkat, apalagi Indonesia dikenal sebagai bangsa agraris-maritim dan memberi kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional.