Friday, July 8, 2011

Kesempatan Masuk Universitas Negeri Masih Terbuka

Ketua Umum Panitia Pelaksana Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2011, Herry Suhardiyanto, mengatakan, kesempatan siswa berprestasi yang gagal dalam SNMPTN masih terbuka melalui ujian masuk bersama atau jalur masuk yang diadakan setiap perguruan tinggi negeri.

"Ada sejumlah jalur masuk perguruan tinggi negeri (PTN) untuk siswa yang gagal dalam SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2011," kata Herry yang juga Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) ketika dihubungi di Bogor, Rabu (29/6/2011) malam.

Hasil ujian tulis SNMPTN 2011 sendiri sudah dapat diakses secara online sejak malam tadi melalui situs resmi http://www.snmptn.ac.id. Ia mengatakan, dari 540.953 peserta SNMPTN, yang lolos sebanyak 118.233 orang. Jumlah tersebut terdiri atas kelompok IPA 56.856 orang dan kelompok ujian IPS 61.377 orang.

"Dengan demikian, sebanyak 422.720 peserta tidak lulus SNMPTN tahun ini," katanya.

Herry mengatakan, diantara peserta yang gagal tersebut, banyak yang sebenarnya memiliki nilai tinggi. Namun, karena pilihannya pada program studi tertentu yang banyak saingannya, mereka gagal.

"Ada sekitar 150.000 peserta yang hasil tesnya pada SNMPTN cukup tinggi, tetapi gagal karena konsentrasi persaingan pada program studi tertentu saja," katanya.

Ia menyarankan, mereka memanfaatkan kesempatan berikutnya untuk masuk PTN melalui jalur yang ada di setiap PTN. "Misalnya di IPB, awal Juli ini ada ujian talenta masuk," katanya.

Menurut dia, SNMPTN 2011 juga menyisakan 808 kursi kosong yang tidak terisi karena hasil ujian peserta yang mendaftarnya di bawah batas persyaratan terendah yang ditetapkan masing-masing PTN.
Selengkapnya...

Manipulasi Ujian, Para Guru di AS Dipecat

Pemerintah lokal AS di kota Atlanta, negara bagian Georgia, merombak sistem pendidikan sekolah setempat setelah diguncang kasus manipulasi kertas ujian. Lebih dari seratus guru dan kepala sekolah yang terlibat dipecat.

Pejabat Atlanta, Errol Davis Jr. mengumumkan wacana perubahan itu dua hari setelah sebanyak 178 pengajar diketahui mencurangi ujian yang telah distandarisasi. Sebagaimana dilansir dari kantor berita Associated Press pada 8 Juli 2011, menurut Davis Jr., tidak akan ada satupun dari pendidik itu yang bisa kembali mengajar.

"Saya tidak menerima anggapan yang menyatakan fokus pada proses dan hasil mengharuskan Anda untuk berbuat curang," kata Davis Jr. "Apa yang bisa membuat orang berlaku curang adalah lingkungan yang permisif," lanjut Davis Jr.

Sebanyak 178 guru dan 38 kepala sekolah dari 44 sekolah tingkat menengah di Atlanta diketahui terlibat dalam skandal memalukan yang disebut-sebut terbesar dalam sejarah pendidikan di AS. Mereka menyulap jawaban ujian para siswa dengan cara menghapus jawaban yang salah dan menggantinya dengan yang benar.

Kasus kecurangan massal ini mencuat ke permukaan setelah salah satu koran Atlanta memberitakan bahwa nilai ujian beberapa sekolah di Kota Coca Cola itu melonjak secara drastis. Pemerintah negara bagian Georgia lantas melansir hasil audit nilai ujian setelah koran tersebut mempublikasikan analisis hasil tes.

Disambut Orangtua

Keputusan Davis ini tentu disambut baik oleh para orang tua, yang menganggap hal ini sebagai langkah pertama dari perbaikan sistem sekolah yang akan sangat panjang. Lantas, Arne Duncan dari Kementerian Pendidikan AS, berujar bahwa kejadian yang disebutnya memalukan ini membuktikan bahwa tidak ada yang namanya jalan pintas menuju sukses.

"Insiden memalukan ini menyoroti perlunya transparansi dan akuntabilitas dari sistem pendidikan kita. Pengukuran proses belajar siswa adalah syarat mutlak memastikan bahwa sekolah sedang mempersiapkan anak-anak kita untuk sukses," kata Duncan sebagaimana dilansir dari stasiun berita BBC.

Selain menindak para pendidik, pihak berwenang juga membentuk investigasi tentang nilai ujian, dan mengharuskan pelatihan etika terhadap semua pengajar.
Selengkapnya...

Followers

PMDK © 2009 Template Redesign by Not Just A Reference.

TOP